Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Diltiazem general_alomedika 2022-09-29T09:45:43+07:00 2022-09-29T09:45:43+07:00
Diltiazem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Diltiazem

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Formulasi diltiazem tersedia dalam sediaan oral, yaitu tablet, tablet lepas lambat, kapsul lepas lambat, serta sediaan injeksi. Sediaan injeksi dapat diberikan secara bolus intravena atau melalui drip infus.

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, diltiazem tersedia dalam bentuk tablet, dengan kekuatan 30 mg dan 60 mg. Diltiazem juga terdapat dalam sediaan kapsul lepas lambat, dengan kekuatan 90 mg, 100 mg, 180 mg, dan 200 mg. Selain itu, diltiazem juga terdapat dalam formulasi serbuk injeksi dengan kekuatan 10 mg/vial dan 50 mg/vial.[7,10]

Cara Penggunaan

Diltiazem dapat diadministrasikan per oral atau intravena, baik secara injeksi atau infus kontinyu. Diltiazem oral dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Sediaan lepas lambat tidak boleh dihancurkan atau dikunyah.

Untuk memberikan infus diltiazem, perlu dilakukan dilusi terlebih dahulu. Dilusi dapat  dengan cairan salin normal, dextrose 5% dalam air, atau dextrose 5% dalam air dengan NaCl 0,45% untuk menghasilkan konsentrasi akhir 1 mg/mL. Pemberian diltiazem secara intravena sebaiknya dilakukan perlahan, yaitu di atas 2 menit, disertai dengan pemantauan tekanan darah dan elektrokardiografi (EKG).[6,9]

Cara Penyimpanan

Hindari terkena sinar matahari langsung, dan simpan di tempat yang tidak lembap. Sebaiknya diltiazem disimpan pada ruangan dengan suhu di bawah 30°C. Larutan diltiazem untuk injeksi harus disimpan dalam suhu 2–8°C, tetapi tidak boleh dibekukan.[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

6. American Society of Health-System Pharmacists. Diltiazem. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/diltiazem.html
7. PIO Nas. Diltiazem Hidroklorida. BPOM. 2015 https://pionas.pom.go.id/monografi/diltiazem-hidroklorida
9. MIMS. Diltiazem. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diltiazem?mtype=generic
10. Daftar Obat Esensial Nasional. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-395-2017_ttg_Daftar_Obat_Esensial_Nasional_.pdf

Farmakologi Diltiazem
Indikasi dan Dosis Diltiazem

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.