Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Hamil Enalapril
Penggunaan enalapril pada kehamilan tidak disarankan karena dapat menimbulkan toksisitas pada janin. Penggunaan enalapril pada ibu menyusui juga sebaiknya dihindari karena enalapril dapat diekskresikan ke dalam ASI dalam jumlah kecil.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori D (FDA): ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Penggunaan enalapril pada trimester kedua dan ketiga dapat menurunkan fungsi ginjal fetus. Oligohidramnion yang terjadi berhubungan dengan hipoplasia pulmonal dan deformasi tulang. Penggunaan enalapril pada kehamilan juga meningkatkan morbiditas dan mortalitas neonatus.
Efek samping yang dapat terjadi pada neonatus bila ibu mengonsumsi enalapril pada kehamilan trimester kedua dan ketiga adalah hipoplasia tengkorak, anuria, hipotensi, gagal ginjal, dan kematian. Segera hentikan penggunaan enalapril jika pasien yang rutin mengonsumsi obat ini dinyatakan hamil.[1,15]
Enalapril hanya boleh diberikan kepada ibu hamil jika ada kondisi yang mengancam nyawa dan jika tidak ada obat lain yang dapat menggantikannya. Jika hal ini dilakukan, pasien perlu diobservasi secara ketat (termasuk menjalani pemeriksaan USG berkala). Neonatus yang lahir juga perlu diobservasi dengan ketat untuk kemungkinan oligouria, hipotensi, dan hiperkalemia.[1,15]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Enalapril dapat dideteksi pada air susu ibu dalam jumlah kecil. Obat ini masih boleh dipertimbangkan untuk ibu menyusui bila manfaat dinilai lebih besar daripada risiko. Namun, bayi harus diobservasi.
Penelitian mengenai penggunaan enalapril pada ibu menyusui masih terbatas. Ada beberapa laporan kasus tentang ibu postpartum yang mengonsumsi enalapril. Seorang ibu yang telah mengonsumsi enalapril oral 10 mg/hari dalam 11 bulan memiliki kadar enalapril dalam ASI sebesar 2 μg/L pada 4 jam setelah dosis diberikan. Kadar ini mencapai 0,75 μg/L setelah 9 jam pemberian dosis.
Studi lain yang melibatkan 5 wanita postpartum menyebutkan bahwa rata-rata puncak kadar enalapril pada ASI adalah 1,7 μg/L setelah 4–6 jam pemberian dosis enalapril 20 mg. Bayi diperkirakan akan menerima 0,16% dari dosis enalapril maternal.[15,18]