Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Labetalol annisa-meidina 2024-07-09T14:45:00+07:00 2024-07-09T14:45:00+07:00
Labetalol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Labetalol

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Formulasi labetalol adalah dalam bentuk tablet dan cairan untuk injeksi intravena. Labetalol tablet sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Obat ini sebaiknya disimpan pada suhu 20-25°C.[3,6,8,9]

Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan labetalol yang ada di Indonesia adalah dalam bentuk tablet untuk konsumsi oral dan cairan untuk injeksi. Sediaan larutan injeksi intravena (IV) tersedia dalam kekuatan 5 mg/ml. Sementara itu, sediaan tablet oral tersedia dalam kekuatan 100, 200, dan 300 mg.[9,10]

Cara Pemberian                                                                                                                

Labetalol dapat diberikan secara oral dan injeksi intravena.[3,4]

Pemberian Oral

Labetalol biasanya diberikan dalam 2 dosis terbagi setiap hari. Jika pasien mengalami efek samping, seperti mual dan pusing, sehingga terapi tidak dapat ditoleransi (terutama dengan dosis ≥1,2 g setiap hari), pemberian dalam 3 dosis terbagi setiap hari dapat dilakukan.[3]

Pemberian Intravena

Labetalol dapat diberikan dengan cara injeksi intravena (IV) secara perlahan, atau dengan infus IV. Selama pemberian intravena dan hingga 3 jam setelah pemberian, pasien sebaiknya dalam posisi supinasi karena gejala hipotensi ortostatik mungkin terjadi.[3]

Injeksi:

Untuk pemberian injeksi bolus, berikan labetalol secara lambat dalam sekitar 2 menit. Jika akan diberikan dosis berulang, maka lakukan dengan interval 10 menit.[3]

Infus:

Untuk infus IV, labetalol dapat diencerkan hingga konsentrasi yang sesuai dalam larutan infus yang kompatibel. Sebagai contoh, labetalol 200 mg dapat diencerkan ke dalam 160 mL dekstrosa 5% untuk menghasilkan larutan yang mengandung 1 mg/mL obat.[3]

Cara Penyimpanan

Labetalol dapat disimpan pada suhu antara 15-30°C. Suhu optimal yang disarankan adalah antara 20-25°C. Sediaan obat juga harus dilindungi dari paparan langsung cahaya matahari dan kelembaban.[3,6,9]

Referensi

3. ASHP. Labetalol. 2024. https://www.drugs.com/monograph/labetalol-hydrochloride.html
4. Pubchem. Labetalol. National Library of Medicine. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/labetalol
6. FDA. Labetalol Hydrochloride Tablet. 2024. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2024/018716s036lbl.pdf
8. Medscape. Labetalol. 2024. https://reference.medscape.com/drug/trandate-labetalol-342359
9. MIMS. Labetalol. 2024. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/labetalol/

Farmakologi Labetalol
Indikasi dan Dosis Labetalol

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.