Farmakologi Labetalol
Secara farmakologi, labetalol merupakan antihipertensi golongan antagonis reseptor α1-adrenergik dan reseptor β-adrenergik. Labetalol bersifat antagonis secara non-selektif terhadap reseptor β-adrenergik, dan secara selektif terhadap reseptor α1-adrenergik. Setelah pemberian oral, labetalol memiliki kemampuan pemblokiran beta 3 kali lipat dibandingkan kemampuan pemblokiran alfa. Ini meningkat menjadi 6,9 kali lipat setelah pemberian intravena.[4]
Farmakodinamik
Mekanisme kerja utama labetalol adalah dengan secara kompetitif memblokir stimulasi reseptor β-adrenergik di dalam miokardium (reseptor β1) dan di dalam otot polos bronkial dan pembuluh darah (reseptor β2), serta reseptor α1 di dalam otot polos pembuluh darah. Selain menghambat akses katekolamin endogen atau eksogen ke reseptor β-adrenergik, labetalol telah terbukti menunjukkan aktivitas agonis β2 intrinsik pada hewan.
Antagonisme reseptor α1-adrenergik menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resistensi pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Antagonisme reseptor β1-adrenergik menyebabkan sedikit penurunan denyut jantung, sedangkan antagonisme reseptor β2-adrenergik menyebabkan beberapa efek samping labetalol seperti bronkospasme tetapi hal ini mungkin sedikit dilemahkan oleh antagonisme α1-adrenergik.[4]
Farmakokinetik
Bioavailabilitas labetalol meningkat dengan adanya makanan. Sekitar 50% labetalol berikatan dengan protein. Labetalol dimetabolisme menjadi metabolit glukoronida. Obat ini diekskresikan melalui urin dan feses
Absorpsi
Bioavailabilitas labetalol berkisar antara 11-86%. Makanan dapat meningkat bioavailabilitasnya.
Awitan kerja labetalol oral adalah 20-120 menit, sedangkan labetalol intravena (IV) sekitar 2,5 menit. Waktu yang dibutuhkan labetalol oral 100 mg dan 200 mg untuk mencapai konsentrasi puncak (Tmax) sekitar 20 menit hingga 2 jam.[5,8]
Distribusi
Pada manusia, labetalol dapat menembus sawar plasenta. Sementara itu, studi pada hewan menunjukkan bahwa sangat sedikit labetalol yang bisa melewati sawar darah-otak.
Pada pemberian labetalol intravena, obat ini secara cepat dan ekstensif didistribusikan ke jaringan ekstravaskuler. Sekitar 50% labetalol berikatan dengan protein. Hemodialisis dan peritoneal dialisis hanya mengurangi labetalol di sirkulasi sistemik dalam jumlah sangat kecil (<1%).[3,6,7]
Metabolisme
Metabolisme labetalol terutama terjadi melalui konjugasi menjadi metabolit glukoronida.[3,7]
Eliminasi
Dalam waktu 24 jam pertama setelah pemberian labetalol, sekitar 55-60% dosis labetalol ditemukan di urin sebagai konjugat atau dalam bentuk tidak berubah. Metabolit muncul di plasma dan diekskresikan di urin dan feses. Waktu paruh eliminasi labetalol sekitar 3,5-6,3 jam.[3,7]