Kontraindikasi dan Peringatan Manitol
Kontraindikasi manitol adalah kongesti paru dan perdarahan intrakranial aktif. Selain itu, peringatan penting terkait penggunaan manitol adalah risiko hipovolemia, sakit kepala, dan polidipsia. Pasien yang menerima manitol harus mendapatkan pengawasan.[11]
Kontraindikasi
Manitol dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini, kondisi anuria, edema paru yang berat, gagal ginjal, dehidrasi berat, edema metabolik, penyakit ginjal progresif, dan perdarahan intrakranial aktif.
Pemberian manitol berulang bisa menembus sawar darah-otak dan memperburuk edema serebral. Manitol hendaknya diberikan dengan selang waktu 6–8 jam. Manitol juga tidak boleh diberikan bersamaan dengan transfusi whole blood.[3,11]
Peringatan
Pemberian cairan hipertonik melalui vena perifer dengan konsentrasi ≥10% dapat menyebabkan phlebitis, bahkan reaksi yang lebih berat seperti sindroma kompartemen dan edema karena ekstravasasi.
Penggunaan manitol dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti hipovolemia, sakit kepala, dan polidipsia. Bahkan, efek yang lebih berat seperti gagal ginjal akut dan toksisitas sistem saraf pusat pernah dilaporkan.
Manitol juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang bisa bermanifestasi sebagai ensefalopati hiponatremia dan pemanjangan interval QT.[11,13]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur