Formulasi Mometasone Furoate
Formulasi mometasone furoate di Indonesia adalah dalam bentuk krim, ointment, dan semprot hidung.[11]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, mometasone furoate krim tersedia dalam kekuatan 0,1% dan 0,05%. Sediaan salep memiliki kekuatan 0,1%. Sediaan gel tersedia dalam kekuatan 0,1%. Mometasone furoate juga tersedia dalam bentuk semprot hidung 50 mcg/dosis.[11]
Cara Penggunaan
Penggunaan mometasone furoate sediaan topikal berbeda dengan sediaan semprot hidung. Cara penggunaan adalah sebagai berikut :
Topikal
Cara penggunaan mometasone furoate topikal adalah mengoleskan tipis-tipis pada area kulit yang bermasalah. Cuci tangan dan bersihkan area kulit yang mau dioleskan. Penggunaan di daerah wajah, ketiak, dan selangkangan perlu pengawasan ekstra dan biasanya menggunakan kekuatan obat yang lebih kecil.[10,12]
Bila bahan topikal mometasone furoate terkena mata, hidung, atau mulut, lekas bilas dengan air mengalir. Bila tidak ada perubahan terhadap lesi kulit setelah penggunaan selama 2 minggu, sebaiknya lakukan evaluasi ulang terhadap pasien.[10,12]
Penggunaan bahan oklusi lembap (wet-wrap dressing) dapat dilakukan pada kasus dermatitis atopik yang berat pada anak-anak usia >6 bulan, memakai mometasone furoate topikal yang sudah ditambahkan dengan bahan emolien dengan rasio 1:9 (steroid:emolien).[13]
Semprot Hidung
Mometasone furoate semprot hidung digunakan dengan cara menyemprotkan langsung ke salah satu lubang hidung sambil menekan lubang hidung sisi sebelahnya. Lakukan pada kedua lubang hidung. Hindari menyemprotkan obat langsung ke arah septum nasal. Setelah penggunaan obat, beritahu pasien untuk tidak membuang sekret hidung dalam 15 menit setelah penyemprotan obat.[14]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan obat mometasone furoate adalah dengan meletakkannya pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan (<30 C), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Hindari meletakkan obat di ruangan yang terlalu lembab. Pastikan untuk menutup kemasan obat dengan baik setelah selesai penggunaan. Kemasan yang telah dibuka dapat disimpan dan digunakan untuk jangka waktu 3 bulan.[8]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja