Kontraindikasi dan Peringatan Latanoprost Tetes Mata
Kontraindikasi latanoprost adalah penggunaan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap latanoprost ataupun komponen lain dalam sediaan. Peringatan diperlukan terkait efek samping latanoprost dan penggunaan pada pasien yang memakai lensa kontak.[8,11-13]
Kontraindikasi
Latanoprost dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap obat ini, analog prostaglandin lain, atau kandungan lain di dalam sediaan (misalnya benzalkonium klorida sebagai pengawet).[8,14,15]
Peringatan
Peringatan diperlukan terkait risiko efek samping, seperti hiperpigmentasi dan perubahan pada bulu mata; penggunaan pada pasien yang menggunakan lensa kontak; dan risiko reaktivasi infeksi herpes simpleks.
Hiperpigmentasi
Latanoprost telah dilaporkan menyebabkan perubahan pigmentasi. Perubahan yang paling sering dilaporkan adalah peningkatan pigmentasi iris, jaringan periorbital (kelopak mata), dan bulu mata. Setelah penghentian latanoprost, pigmentasi iris cenderung permanen, sedangkan pigmentasi jaringan periorbital dan perubahan bulu mata telah dilaporkan reversibel pada beberapa pasien.
Perubahan Bulu Mata
Latanoprost dapat secara bertahap mengubah bulu mata dan rambut vellus pada mata yang dirawat. Perubahan ini termasuk peningkatan panjang, ketebalan, pigmentasi, jumlah bulu mata, dan arah pertumbuhan bulu mata. Perubahan ini umumnya reversibel setelah terapi dihentikan.
Efek latanoprost ini menyebabkan obat terkadang digunakan untuk alopecia dan tujuan kosmetik, padahal keamanannya belum didukung bukti ilmiah adekuat. Penggunaan latanoprost untuk mempercantik bulu mata dan alopecia sebaiknya tidak direkomendasikan pada pasien.
Inflamasi Intraokular
Pasien dengan riwayat peradangan intraokular, seperti iritis dan uveitis, atau yang sedang mengalami peradangan aktif sebaiknya tidak menggunakan latanoprost karena dapat terjadi eksaserbasi.
Edema Makula
Edema makula telah dilaporkan akibat penggunaan latanoprost. Penggunaan harus hati-hati, terutama pada pasien afakia, pseudofakia dengan robekan pada kapsul lensa posterior, atau pasien dengan faktor risiko edema makula.
Keratitis Herpetik
Reaktivasi keratitis herpetik telah dilaporkan selama pengobatan dengan latanoprost, sehingga penggunaan harus berhati-hati pada pasien dengan riwayat keratitis herpetik. Penggunaan pada kasus keratitis herpes simpleks aktif tidak disarankan karena dapat terjadi eksaserbasi inflamasi.
Keratitis Bakterial
Penggunaan obat tetes mata dengan sediaan dosis multipel telah dilaporkan menyebabkan keratitis bakterial karena adanya kontaminasi pada sediaan. Risiko meningkat pada individu dengan gangguan permukaan epitel okular.
Penggunaan Lensa Kontak
Pada pasien yang menggunakan lensa kontak, lensa harus dilepaskan terlebih dulu sebelum meneteskan obat. Lensa dapat dipakai kembali 15 menit setelah obat diteteskan.[11,22-24]