Indikasi dan Dosis Metoclopramide
Indikasi metoclopramide atau metoklopramid adalah untuk hiperemesis gravidarum, gastroparesis diabetikum, dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Selain itu, metoklopramide juga digunakan untuk penanganan mual dan muntah akibat radioterapi, kemoterapi, operasi, dan premedikasi pemeriksaan radiologi saluran cerna atas.
Hiperemesis Gravidarum
Sebagai antagonis dopamin, metoclopramide merupakan lini ketiga dalam penatalaksanaan hiperemesis gravidarum. Dosis metoclopramide adalah 10 mg, yang dapat diberikan secara peroral, intravena, atau intramuskular. Idealnya diberikan 30 menit sebelum makan dan saat akan tidur, atau diberikan setiap 6–8 jam per hari.[18]
Gastroparesis Diabetikum
Metoclopramide pada kondisi gastroparesis diabetikum dapat diberikan secara peroral, intravena, atau intramuskular. Dosis pemberian adalah:
- Dewasa: 10 mg, diberikan 4 kali/hari, dosis maksimal 40 mg/hari, durasi maksimal 12 minggu.
- Lansia: dianjurkan 5 mg, diberikan 4 kali/hari, dosis maksimal 40 mg/hari[3,6]
Refluks Gastroesofagus
Dosis metoclopramide pada gastroesophageal reflux disease (GERD) disesuaikan dengan awitan penyakit, yaitu kondisi kronis atau intermiten (hilang timbul). Obat dapat diberikan peroral, intravena, atau intramuskular.
Dosis metoclopramide untuk GERD adalah:
- Dewasa:
- GERD kronis: 10‒15 mg, 4 kali/hari, 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur.
- GERD intermiten: 20 mg, diminum 1 kali (dosis tunggal) sebelum gejala timbul, misalnya sebelum makanan berlemak, olahraga, tidur terlentang setelah makan.
- Dosis maksimal 60 mg/hari dan durasi maksimal 12 minggu
- Lansia: dosis 5 mg, 4 kali per hari, dosis maksimal 60 mg/hari
- Anak >1 tahun: dosis 0,15 mg/kgBB/kali, diberikan intravena/intramuskular/peroral, setiap 6 jam, 30 menit sebelum tidur atau makan, dosis maksimal 0,3‒0,75 mg/kgBB/hari[2,3,7]
Profilaksis Mual dan Muntah
Metoclopramide dapat digunakan sebagai profilaksis mual dan muntah akibat radioterapi, kemoterapi, hingga pasca operasi.[3]
Profilaksis Mual dan Muntah Akibat Kemoterapi
Dosis metoclopramide untuk profilaksis mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien dewasa adalah:
- Peroral: 10 mg, diberikan 3 kali/hari, dosis maksimal 30 mg/hari, dengan durasi maksimal selama 5 hari
- Intravena loading dose: menggunakan infus kontinu, dosis 2−4 mg/kgBB yang diberikan selama 15−20 menit
- Intravena maintenance dose: 3−5 mg/kgBB yang diberikan selama 8−12 jam
- Pemberian alternatif: dosis awal (sebelum kemoterapi) 2 mg/kgBB melalui infus intermiten selama 15 menit. Setelah dosis pertama, dosis berikutnya diulang setiap 2 jam sampai setelah kemoterapi selesai[3]
Dosis metoclopramide untuk pasien anak yang menerima kemoterapi adalah:
- Metoclopramide biasanya merupakan pilihan terapi kedua dengan atau tanpa kortikosteroid. Pilihan pertama adalah 5-HT(3) antagonis, seperti ondansetron dan granisetron.
- Metoclopramide bisa diberikan peroral dan intravena bolus lambat, dengan durasi pemberian maksimal 5 hari.
- Secara umum dosis yang diberikan pada anak 1−18 tahun adalah 0,1−0,15 mg/kgBB/kali. Dosis metoclopramide juga bisa diberikan berdasarkan berat badan seperti pada Tabel 2. Obat diberikan melalui intravena bolus lambat dengan kecepatan 1‒2 menit, dapat diberikan 3 kali/hari.[3]
Tabel 2. Dosis Metoclopramide pada Anak Berdasarkan Berat Badan
Berat Badan | Dosis |
10‒14 kg | 1 mg/kali |
15‒19 kg | 2 mg/kali |
20‒29 kg | 2,5 mg/kali |
30‒60 kg | 5 mg/kali |
>60 kg | Sama dengan dewasa |
Sumber : Novita, 2021.[3]
Profilaksis Mual dan Muntah Akibat Radioterapi
Dosis metoclopramide yang diberikan untuk pasien dewasa sebagai profilaksis mual dan muntah akibat terapi radiasi adalah:
- Dosis 0,5 mg/kgBB/hari, atau 10 mg diberikan 3 kali/hari, dengan dosis maksimal 30 mg/hari, dan durasi maksimal selama 5 hari
- Diberikan melalui peroral dan intravena bolus lambat[3]
Sedangkan ketentuan dosis anak sama dengan dosis pada profilaksis mual muntah akibat kemoterapi. Metoclopramide biasanya merupakan pilihan terapi kedua, dan bisa diberikan melalui intravena.[3]
Profilaksis Mual dan Muntah Pasca Operasi
Sebagai profilaksis mual dan muntah pasca operasi, dosis metoclopramide untuk pasien dewasa adalah dosis tunggal 10 mg, diberikan intravena bolus lambat. Pada anak, sediaan diberikan melalui intravena dengan dosis sama seperti pada profilaksis mual muntah akibat kemoterapi atau radioterapi. Obat diberikan langsung sesaat setelah operasi usai, dan durasi maksimal selama 48 jam.[3]
Premedikasi pada Pemeriksaan Radiologi
Metoclopramide dapat digunakan sebagai premedikasi pemeriksaan radiologi saluran cerna atas, seperti fluoroskopi dan barium meal. Obat diberikan 5‒10 menit sebelum pemeriksaan. Dosis untuk dewasa adalah:
- Dosis intravena: 10 mg, dosis tunggal, diberikan bolus lambat dalam 1−2 menit
- Dosis peroral: 10−20 mg, dosis tunggal[3,5]
Sementara itu, dosis untuk anak adalah:
- Diberikan intravena bolus lambat dalam 1‒2 menit, tidak dianjurkan peroral
- Anak 1–5 tahun: dosis 0,1 mg/kgBB, dosis tunggal
- Anak 6−14 tahun: dosis 2,5−5 mg, dosis tunggal
- Anak >14 tahun: dosis sama dengan dewasa[3]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal
Pada penderita gangguan atau penurunan fungsi ginjal, dosis metoclopramide harus disesuaikan karena risiko efek samping akan meningkat.[3,4]
Tabel 3. Penyesuaian Dosis Metoclopramide pada Gangguan Ginjal
Kadar Creatinine Clearance | Pengurangan Dosis yang Dianjurkan |
≤15 mL/menit | Dikurangi 75% |
15‒60 mL/menit | Dikurangi 50% |
Sumber : Novita, 2021.[3,4]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Hepar
Pada gangguan hepar ringan, dosis metoclopramide tidak perlu disesuaikan. Namun, dosis harus diturunkan sebanyak 50% pada gangguan hepar berat, karena dapat menimbulkan peningkatan kadar metoclopramide dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.[3,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br. tarigan
Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita