Pengawasan Klinis Mirabegron
Pengawasan klinis pada penggunaan mirabegron perlu mencakup pengawasan terhadap efek samping. Mirabegron umumnya memiliki efek samping ringan dan dapat ditoleransi. Namun, terdapat 5% insidensi efek samping kardiovaskular seperti peningkatan tekanan darah, takikardia, pemanjangan interval QT, dan palpitasi.[2-4]
Pemantauan Tekanan Darah
Karena mirabegron dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, penting untuk mengukur tekanan darah secara teratur. Hal ini terutama penting untuk pasien dengan riwayat hipertensi atau risiko kardiovaskular.[2-4]
Evaluasi Gangguan Fungsi Ginjal dan Hati
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati harus dipantau secara khusus. Tes laboratorium seperti kadar kreatinin dan enzim hati mungkin perlu dilakukan untuk memastikan bahwa obat ini tidak menyebabkan masalah tambahan. Penggunaan mirabegron memerlukan penyesuaian dosis pada gangguan fungsi ginjal atau hati derajat sedang, serta dikontraindikasikan pada derajat berat.[2,11]
Pemantauan Kandung Kemih
Untuk pasien dengan riwayat gangguan kandung kemih, risiko retensi urin, atau pasien yang mengonsumsi obat antimuskarinik, perlu dilakukan pemantauan terkait gejala kandung kemih dan fungsi eliminasi urin.[2,11]
Evaluasi Efek Samping dan Reaksi Alergi
Pasien harus memantau gejala efek samping seperti sakit kepala, mual, atau gangguan gastrointestinal. Jika ada reaksi alergi atau gejala serius lainnya, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.[2,11]
Pantauan Laju Jantung dan Interval QTc
Meskipun mirabegron hanya menyebabkan perubahan kecil pada laju jantung dan interval QTc pada individu sehat, pemantauan tetap diperlukan untuk memastikan tidak terjadi perubahan yang signifikan pada pasien.[2,11]