Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Tamsulosin monika-natalia 2022-10-27T13:40:42+07:00 2022-10-27T13:40:42+07:00
Tamsulosin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Tamsulosin

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Secara farmakologi, tamsulosin bekerja dengan cara merelaksasi otot polos prostat dan otot kandung kemih. Obat ini dapat memperbaiki aliran urine dan mengatasi gejala saluran kemih bawah, seperti urgency, frequency, pancaran urine lemah atau terputus, urine menetes di akhir miksi, dan rasa tidak tuntas setelah miksi.

Farmakodinamik

Tamsulosin adalah antagonis adrenoreseptor alfa-1A dan alfa-1D selektif. Reseptor alfa-1 tersebar di berbagai organ dan jaringan tubuh manusia. Ada 3 subtipe reseptor ini, yaitu alfa-1A, alfa-1B, dan alfa-1D. Pada prostat manusia, sekitar 70% reseptor alfa-1 merupakan reseptor alfa-1A. Pada kandung kemih, reseptor alfa-1 didominasi oleh reseptor alfa-1D. Pada pembuluh darah, reseptor alfa-1 didominasi oleh reseptor alfa-1B.[1-5,8]

Blokade reseptor alfa-1A dan reseptor alfa-1D yang terjadi setelah konsumsi tamsulosin menyebabkan relaksasi otot polos prostat dan leher kandung kemih, sehingga terjadi perbaikan aliran urine dan gejala benign prostatic hyperplasia. Blokade reseptor alfa-1D juga mengurangi overaktivitas musculus detrusor vesicae urinariae dan memperbaiki gejala saluran kemih bawah.[1-5,8]

Farmakokinetik

Farmakokinetik tamsulosin bervariasi sesuai dengan formulasinya. Tablet lepas lambat memiliki waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak yang lebih lama dan volume distribusi yang lebih kecil.[1-5,9]

Absorbsi

Tamsulosin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran cerna setelah konsumsi. Konsumsi obat ini bersama makanan akan mengurangi kecepatan absorbsi. Waktu untuk dapat mencapai konsentrasi plasma puncak adalah 1 jam jika menggunakan sediaan kapsul dan 6 jam jika menggunakan tablet lepas lambat.[1-5,9]

Pada konsumsi dosis pertama, konsentrasi plasma puncak adalah 6 ng/ml. Sementara itu, pada periode stabil setelah konsumsi obat hingga hari ke-4, konsentrasi plasma puncak dapat mencapai 11 ng/ml. Bioavailabilitas tamsulosin meningkat 30% dalam keadaan puasa.[1-5,9]

Distribusi

Sekitar 94–99% tamsulosin terikat oleh protein plasma, terutama protein AAG atau alpha-1-acid glycoprotein. Volume distribusi bervariasi tergantung pada bentuk sediaan. Sediaan kapsul memiliki volume distribusi 16 liter, sedangkan tablet lepas lambat memiliki volume distribusi 0,2 liter/kgBB.[1-5,9]

Metabolisme

Tamsulosin dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450, yaitu CYP3A4 dan CYP2D6 di hati. Proses ini diikuti dengan konjugasi metabolit glukoronida atau sulfat. Metabolit tamsulosin tidak berperan dalam aktivitas antagonis adrenoreseptor yang dimiliki oleh tamsulosin.[1-5,9]

Eliminasi

Tamsulosin mengalami clearance secara restriktif, dengan systemic clearance yang relatif rendah (2,88 liter/jam). Setelah konsumsi, waktu eliminasi tamsulosin sediaan kapsul adalah sekitar 5–7 jam. Namun, waktu eliminasi tablet lepas lambat dapat mencapai 12–15 jam. Sekitar 76% obat diekskresikan lewat urine, di mana <10% masih berbentuk obat yang tidak termetabolisme. Sisa obat dieliminasi melalui feses.[1-5,9]

Referensi

1. MIMS Indonesia. Tamsulosin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. MIMS; 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tamsulosin
2. The U.S. Food and Drug Administration. Flomax®: Full Prescribing Information. United States Department of Health and Human Services; 2018.
3. Medscape. Tamsulosin. 2022. https://reference.medscape.com/drug/flomax-tamsulosin-342839
4. Drugbank. Tamsulosin. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB00706
5. Wishart DS, Feunang YD, Guo AC, et al. DrugBank 5.0: a major update to the DrugBank database for 2018. Nucleic Acids Res. 2017. doi:10.1093/nar/gkx1037.
8. Quaresma BM, Pimenta AR, da Silva AC, et al. Revisiting the pharmacodynamic uroselectivity of α1-adrenergic receptor antagonists. Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics. 2019 Oct 1;371(1):106-12.
9. Ghamari ZT, Mazdak H. A Review on Clinical Pharmacokinetics of Tamsulosin in Patients with Benign Prostatic Hyperplasia. Jundishapur Journal of Chronic Disease Care. 2017 Jan 31;6(1).

Pendahuluan Tamsulosin
Formulasi Tamsulosin

Artikel Terkait

  • Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
    Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
  • Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
    Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 16:34
Peresepan obat BPH bagi dokter umum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok...pasien saya laki-laki usia 60 th dengan gejala BPH, apakah dokter umum boleh meresepkan obat untuk BPH misalnya finasteride...
Anonymous
Dibalas 30 November 2023, 09:48
Tata laksana BPH/Gangguan Prostat
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dok izin diskusi untuk laki-laki lansia usia diatas 65 tahun dengan kondisi kesehatan Hipertensi (Konsumsi Candesartan dan Amlodipine ) , Pitting Odema...
Anonymous
Dibalas 27 Januari 2023, 07:52
Pengobatan kalsifikasi prostat pada pasien usia 65 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien umur 65 tahun dengan keluhan sering kencing pada malam hari. 3 tahun yang lalu didiagnosa dengan kalsifikasi prostat. Obat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.