Pengawasan Klinis Phenylephrine
Pengawasan klinis pada pasien yang diberikan phenylephrine sebetulnya jarang diperlukan. Obat ini paling sering digunakan sebagai dekongestan, sehingga penggunaan bersifat jangka pendek dan umumnya ditoleransi dengan baik.
Apabila dirasa perlu, lakukan pemantauan fungsi kardiovaskular, misalnya tekanan darah, denyut jantung, dan EKG karena obat ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan bradikardia. Pada kasus yang lebih jarang dapat terjadi efek lebih serius seperti eksaserbasi angina dan gagal jantung.
Pada pemberian phenylephrine injeksi, dapat terjadi ekstravasasi yang menimbulkan nekrosis pada jaringan kulit dan subkutan.
Pada pasien syok, terapi phenylephrine bukan merupakan pengganti darah, plasma, cairan, atau elektrolit. Penurunan volume darah harus dikoreksi semaksimal mungkin sebelum phenylephrine diberikan. Pemantauan tekanan vena sentral atau tekanan pengisian ventrikel kiri dapat membantu mendeteksi hipovolemia; Selain itu, pemantauan tekanan diastolik vena sentral atau arteri pulmonal diperlukan untuk menghindari kelebihan beban sistem kardiovaskular dan memicu gagal jantung kongestif.[2-4]