Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Phenylephrine
Penggunaan phenylephrine pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Pada masa akhir kehamilan atau persalinan, phenylephrine dapat menyebabkan anoksia janin dan bradikardia karena peningkatan kontraktilitas uterus dan penurunan aliran darah uterus. Mengingat phenylephrine oral tidak efektif sebagai dekongestan dan terdapat risiko bagi janin, penggunaan phenylephrine oral tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. [2,6,7,10]
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukan obat phenylephrine dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[5,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)