Farmakologi N-Acetylcysteine (Mukolitik)
Farmakologi N-Acetylcysteine (NAC) atau N-Asetilsistein sebagai mukolitik berperan untuk menurunkan viskositas mukus, serta menurunkan produksi mukus dengan mengurangi stress oksidatif. Mukus yang sehat bersifat encer dan mudah dikeluarkan oleh mukosilier.[3,11,12]
Farmakodinamik
NAC berperan sebagai mukolitik melalui depolimerisasi oligomer glikoprotein musin dengan menghidrolisis ikatan disulfida yang menghubungkan musin monomer, sehingga akan menurunkan viskositas mukus. Selain itu NAC juga memiliki peran sebagai mukoregulator dengan karena dapat menurunkan produksi mukus dengan mengurangi stress oksidatif.
Mukus yang sehat bersifat encer dan mudah dikeluarkan oleh mukosilier. Pada penyakit paru-paru yang mengalami kondisi inflamasi, seperti pneumonia, bronkitis, trakeobronkitis, kistik fibrosis, terjadi modifikasi biofisik dari musin yang menghasilkan semakin banyak ikatan disulfide sehingga musin akan menjadi kental dan sulit untuk dikeluarkan. Pada proses ini, yang berperan adalah beberapa zat oksidatif yang banyak dihasilkan pada kondisi inflamasi.[3,11,12]
Farmakokinetik
NAC sebagai mukolitik yang diberikan peroral akan diabsorpsi cepat pada mukosa usus. Obat ini dimetabolisme pada hati dan diekskresi sebagian besar melalui ginjal
Absorbsi
NAC mengalami absorbsi cepat dengan kadar plasma puncak tercapai dalam waktu +2 jam (jangka waktu 1‒3,5 jam) setelah pemberian peroral. Namun, bioavailabilitas sangat rendah yaitu +9%.[13]
Distribusi
Volume distribusi NAC adalah 0,47 L/kg, sedangkan ikatan protein mencapai 66‒83%. [8,13]
Metabolisme
NAC yang diabsorbsi akan mengalami deasetilasi di hati, di mana sebagian besar jaringan menjadi cysteine dan disulfide. Cysteine kemudian akan dimetabolisme lebih lanjut menjadi glutation dan metabolit lain.[8]
Ekskresi
NAC yang diberikan intravena memiliki waktu paruh 5,6 jam, sedangkan tablet effervescent memiliki waktu paruh 18,1 jam. Klirens NAC melalui ginjal diperkirakan sebesar 30% dari klirens total. Ekskresi melalui feses hanya sekitar 3%.[8,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani