Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui N-Acetylcysteine (Mukolitik)
Penggunaan N-Acetylcysteine (NAC) atau N-Asetilsistein sebagai mukolitik pada kehamilan masuk dalam kategori B oleh FDA dan kategori B2 oleh TGA. Obat ini aman digunakan oleh ibu hamil, tetapi tetap dipertimbangkan manfaat yang lebih tinggi daripada risiko. Sementara, penggunaan NAC pada ibu menyusui masih belum diketahui apakah metabolit obat masuk ke dalam ASI, sehingga literatur menyarankan untuk menyusui bayi 30 jam setelah konsumsi dosis terakhir.[8-10]
Penggunaan pada Kehamilan
Studi yang adekuat dan terkontrol dengan baik belum pernah dilakukan pada ibu hamil yang mengonsumsi NAC. Namun, NAC diketahui dapat melewati plasenta dan dideteksi di tali pusat bayi saat ibu melahirkan. Beberapa penelitian pemberian NAC pada ibu hamil dengan toksisitas parasetamol atau ibu hamil dengan potensi kelahiran preterm tidak melaporkan adanya efek samping pada ibu, janin, atau bayi.[13,19]
Berdasarkan badan pengawas obat Amerika Serikat Food Drug Administration (FDA), penggunaan acetylcysteine pada kehamilan masuk kategori B. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[8]
Sedangkan berdasarkan badan pengawas obat Australia Therapeutic Goods Administration (TGA), acetylcysteine masuk kategori B2. Obat diberikan pada ibu hamil dengan jumlah terbatas tanpa disertai dengan gangguan atau kecacatan pada janin yang disebabkan oleh efek langsung ataupun tidak langsung dari obat tersebut.[9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah obat NAC diekskresikan ke dalam ASI. Namun, penelitian tidak menemukan efek samping pemberian NAC intravena pada bayi prematur. Untuk menghindari paparan pada bayi, disarankan memompa dan membuang ASI dalam jangka waktu 30 jam setelah konsumsi obat.[8,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani