Pengawasan Klinis Ambroxol
Pengawasan klinis terhadap penggunaan ambroxol utamanya diperlukan pada anak. Penggunaan obat batuk, termasuk ambroxol, tidak disarankan pada anak karena bukti efikasi dan keamanan yang masih minim. Selain itu, penggunaan obat batuk seperti ambroxol pada anak telah dikaitkan dengan peningkatan risiko efek samping berat dan kesalahan penggunaan.
Pengawasan Efek Samping
Ambroxol jarang menimbulkan efek samping berat. Meski begitu, pengawasan klinis dapat dilakukan pada pasien yang berisiko mengalami reaksi alergi berat, seperti eritema multiforme, sindroma Steven-Johnson, dan Toxic Epidermal Necrolysis. Apabila didapati reaksi alergi, maka konsumsi ambroxol harus dihentikan segera.
Pengawasan Kondisi Klinis
Selain itu, pengawasan dilakukan sesuai kondisi klinis pasien. Misalnya, dilakukan pengawasan klinis dan spirometri untuk mengetahui respon terapi pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik.
Penggunaan pada Anak
Penggunaan obat batuk tidak disarankan pada anak, terutama yang berusia di bawah 2 tahun. Apabila digunakan, lakukan pengawasan ketat dan edukasi orang tua pasien untuk menggunakan ambroxol sesuai dosis dan cara pemberian yang disarankan dokter. Minta orang tua untuk menyimpan obat di tempat yang aman agar tidak tertelan secara tidak sengaja oleh anak.[4-6]
Penulisan pertama oleh: dr. Audrey Amily