Efek Samping dan Interaksi Obat Edoxaban
Efek samping dari edoxaban yang perlu diperhatikan adalah perdarahan. Edoxaban dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersama antikoagulan lain. Obat ini juga memiliki interaksi dengan antiplatelet, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan antidepresan.[3,11,14]
Efek Samping
Efek samping edoxaban yang paling sering dilaporkan adalah perdarahan. Perdarahan paling sering terjadi di jaringan lunak subkutan yaitu 5,9%, serta epistaksis yaitu 4,7%. Beberapa efek samping lain:
- Hematologi: anemia
- Gastrointestinal: mual, nyeri abdomen, perdarahan gastrointestinal, perdarahan oral dan faringeal
- Neurologi: sakit kepala, pusing
- Urologi: hematuria makroskopik, perdarahan uretra
- Ginekologi: perdarahan per vaginam
- Dermatologi: perdarahan kutan dan jaringan lunak, ruam, pruritus
- Gangguan vaskular : epistaksis
- Imunologi: reaksi alergi, anafilaksis
- Oftalmologi: perdarahan konjungtiva atau intraokular
- Laboratorium: peningkatan gamma glutamyl transferase dan serum bilirubin
- Lainnya: perdarahan pada tempat injeksi, kejadian thromboemboli, dan perdarahan spinal atau epidural yang menyebabkan paralisis[3,11,14]
Interaksi Obat
Edoxaban menggunakan pengangkut P-glikoprotein terutama dalam absorpsi di usus, sehingga penggunaan obat yang mempengaruhi kerja P-glikoprotein akan sangat mempengaruhi konsentrasi edoxaban.
Konsentrasi plasma edoxaban akan menurun jika digunakan bersama dengan rifampicin dan carbamazepine. Semantara itu, konsentrasi akan meningkat jika digunakan bersama dengan erythromycin, azithromycin, itraconazole, ketoconazole, amiodarone, verapamil, dan quinidine.
Penggunaan edoxaban bersama dengan anestesi neuroaksial akan meningkatkan risiko hematoma spinal dan epidural. Risiko perdarahan akan meningkat jika edoxaban digunakan bersama dengan antikoagulan lain (misalnya aspirin), antiplatelet lain (misalnya clopidogrel), warfarin, novel oral anticoagulant lainnya (misalnya apixaban), selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).[3,15]
Efek antikoagulasi bisa meningkat jika edoxaban digunakan bersama dengan turunan estrogen, progestin, dan televancin.[14,15]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri