• Perdarahan aktif patologis
• Gangguan fungsi ginjal dengan laju klirens kreatinin < 15 ml/menit
• Gangguan fungsi hati derajat berat yang mengganggu fungsi koagulasi dan memiliki risiko perdarahan yang tinggi

• Hipertensi berat tidak terkontrol

• Luka atau kondisi dengan risiko perdarahan yang sangat tinggi, seperti ulkus gastrointestinal, tumor ganas dengan risiko perdarahan, trauma pada jaringan otak atau spinal, perdarahan intrakranial, varises esofagus, aneurisma vaskular
• Penggunaan bersamaan dengan obat antikoagulan lain seperti unfractionated heparin ( UFH), low molecular weight heparin (LMWH), turunan heparin (fondaparinux), dan antikoagulan oral (warfarin, dabigatran, rivaroxaban)[16,17]

Peringatan

Penggunaan edoxaban perlu diperhatikan terutama pada pasien dengan kondisi berikut:

• Gangguan fungsi ginjal: konsumsi obat ini bisa semakin menurunkan fungsi ginjal. Penyesuaian dosis diperlukan sesuai dengan klirens kreatinin pasien. Edoxaban tidak disarankan digunakan pada pasien yang menjalani dialisis
• Pada pasien yang mengonsumsi edoxaban dengan gangguan fungsi hati, yaitu peningkatan enzim hati >2 kali nilai rujukan atau total bilirubin ≥ 1,5 kali nilai rujukan, direkomendasikan pemeriksaan rutin untuk memantau fungsi hati
• Pada persiapan prosedur bedah, edoxaban perlu dihentikan setidaknya 24 jam sebelum prosedur, kemudian setelah tindakan dapat dilanjutkan bila kondisi hemostasis telah tercapai
• Penggunaan edoxaban tidak direkomendasikan pada pasien dengan katup jantung prostetik atau penyakit jantung rematik signifikan[16,17]

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri