Pengawasan Klinis Edoxaban
Pengawasan klinis pada penggunaan edoxaban terutama dilakukan terkait efek samping perdarahan. Awasi tanda dan gejala perdarahan beserta komplikasinya, tanda dan gejala anemia, gangguan neurologis, dan efek samping lainnya.
Sebelum memulai terapi, sebaiknya lakukan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal dan darah lengkap. Pemeriksaan ini dapat diulang sesuai indikasi. Pemantauan parameter koagulasi seperti activated partial thromboplastin time (aPTT), PT prothrombin time (PT), dan international normalized ratio (INR) juga dapat dilakukan sesuai indikasi.
Apabila pasien mengalami gangguan fungsi ginjal, lakukan penyesuaian dosis sesuai kadar klirens kreatinin.[5,11,16]
Penanganan Komplikasi Perdarahan
Apabila terjadi perdarahan, maka yang pertama dilakukan adalah kontrol secara lokal yaitu dengan melakukan penekanan mekanik pada daerah perdarahan. Bila terjadi perdarahan masif maka perlu diberikan terapi cairan yang dilanjutkan dengan transfusi darah bila diperlukan.
Bila terjadi perdarahan yang berisiko tinggi, maka dapat dipertimbangkan pemberian prothrombin complex concentrate (PCC) dengan dosis 50 unit per kilogram berat badan. Zat transfusi lain yang dapat dipertimbangkan adalah faktor VIIa rekombinan.
Pada kondisi kelebihan dosis yang menyebabkan komplikasi, maka pertimbangkan pemberian arang aktif untuk mengurangi absorpsi edoxaban bila konsumsi berkisar 1-2 jam dari presentasi.[5,11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri