Indikasi dan Dosis Fluoxetine
Indikasi fluoxetine yang telah disetujui oleh Food and Drugs Administration atau FDA adalah untuk depresi, gangguan obsesif kompulsif, premenstrual dysphoric disorder, bulimia nervosa, dan gangguan panik. Fluoxetine juga dapat digunakan pada gangguan depresi bipolar, dalam kombinasi bersama olanzapine.
Depresi
Dosis fluoxetine untuk depresi pada pasien dewasa dapat dimulai dengan 20 mg/hari di pagi hari. Pertimbangkan kenaikan dosis setelah beberapa minggu, jika pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis. Pemberian dosis di atas 20 mg/hari dapat dilakukan 1x di pagi hari atau 2x sehari, misalnya pagi dan siang. Dosis maksimal adalah 80 mg/hari.
Pada anak-anak, dosis inisial adalah 10 atau 20 mg/hari. Setelah 1 minggu menggunakan dosis 10 mg/hari, dosis dapat dinaikkan menjadi 20 mg/hari. Belum terdapat bukti klinis mengenai manfaat dosis di atas 20 mg/hari untuk terapi depresi pada kelompok usia ini.[2,4]
Gangguan Obsesif Kompulsif
Dosis dewasa untuk indikasi gangguan obsesif kompulsif adalah 20 mg/hari di pagi hari. Jika pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis, dosis dapat ditingkatkan setelah beberapa minggu. Efek terapeutik mungkin baru terlihat hingga 5 minggu. Rekomendasi dosis adalah antara 20–60 mg/hari.
Pada anak-anak dan remaja, dosis inisial adalah 10 mg/hari. Setelah 2 minggu, dosis dapat dinaikkan menjadi 20 mg/hari.[4]
Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
Fluoxetine dapat diberikan untuk pasien PMDD dewasa dengan dosis 20 mg setiap hari. Fluoxetine juga bisa diberikan secara intermittent, yaitu 20 mg/hari, dimulai 14 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari pertama menstruasi. Berikan terapi selama 6 bulan, lalu evaluasi klinis pasien.[9]
Bulimia Nervosa
Dosis fluoxetine untuk indikasi bulimia nervosa pada dewasa adalah 60 mg/hari di pagi hari. Pemberian dapat sebagai dosis tunggal atau dalam dua dosis terbagi. Berdasarkan studi, hanya dosis 60 mg/hari yang terbukti efektif untuk menurunkan frekuensi makan berlebihan (binge eating) dan muntah.[4]
Gangguan Panik
Fluoxetine dapat digunakan untuk gangguan panik pada dewasa dengan dosis inisiasi 10 mg/hari, lalu ditingkatkan menjadi 20 mg/hari setelah 1 minggu. Dosis bisa ditingkatkan sampai 60 mg/hari bila tidak ada respon klinis setelah beberapa minggu.[4]
Depresi Terkait Gangguan Bipolar
Fluoxetine digunakan bersama olanzapine untuk tata laksana episode depresi akut yang terjadi pada gangguan bipolar tipe I. Dosis inisial adalah fluoxetine 20 mg dan olanzapine 5 mg, 1 kali sehari, biasa diberikan sebelum tidur.
Bila diperlukan, dosis dapat ditingkatkan, tetapi perlu mempertimbangkan tolerabilitas pasien. Rentang dosis fluoxetine adalah 20–50 mg dan olanzapine 5–12,5 mg.[13]
Penyesuaian Dosis
Penyesuaian dosis fluoxetine diperlukan pada pasien sirosis hepatis dan pasien dengan penyakit hati kronis. Dosis perlu diturunkan hingga 50%, atau dengan melakukan pemberian dengan lebih jarang. Pada gangguan ginjal ringan hingga berat, tidak diperlukan penyesuaian dosis.[2,13]
Penghentian Fluoxetine
Saat menghentikan fluoxetine, pantau pasien terhadap gejala-gejala yang mungkin berhubungan dengan diskontinuitas, seperti sakit kepala, insomnia, parestesia, ansietas, nausea, dan dizziness. Namun, sebetulnya fluoxetine jarang dilaporkan menyebabkan gejala diskontinuitas.
Fluoxetine dan norfluoxetine dalam plasma akan menurun secara bertahap ketika terapi dihentikan. Hal ini menyebabkan tidak dibutuhkannya tapering off pada sebagian besar pasien.[4,5]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra