Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Fluoxetine general_alomedika 2024-02-05T11:42:45+07:00 2024-02-05T11:42:45+07:00
Fluoxetine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Fluoxetine

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi fluoxetine yang telah disetujui oleh Food and Drugs Administration atau FDA adalah untuk depresi, gangguan obsesif kompulsif, premenstrual dysphoric disorder, bulimia nervosa, dan gangguan panik. Fluoxetine juga dapat digunakan pada gangguan depresi bipolar, dalam kombinasi bersama olanzapine.

Depresi

Dosis fluoxetine untuk depresi pada pasien dewasa dapat dimulai dengan 20 mg/hari di pagi hari. Pertimbangkan kenaikan dosis setelah beberapa minggu, jika pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis. Pemberian dosis di atas 20 mg/hari dapat dilakukan 1x di pagi hari atau 2x sehari, misalnya pagi dan siang. Dosis maksimal adalah 80 mg/hari.

Pada anak-anak, dosis inisial adalah 10 atau 20 mg/hari. Setelah 1 minggu menggunakan dosis 10 mg/hari, dosis dapat dinaikkan menjadi 20 mg/hari. Belum terdapat bukti klinis  mengenai manfaat dosis di atas 20 mg/hari untuk terapi depresi pada kelompok usia ini.[2,4]

Gangguan Obsesif Kompulsif

Dosis dewasa untuk indikasi gangguan obsesif kompulsif  adalah 20 mg/hari di pagi hari. Jika pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis, dosis dapat ditingkatkan setelah beberapa minggu. Efek terapeutik mungkin baru terlihat hingga 5 minggu. Rekomendasi dosis adalah antara 20–60 mg/hari.

Pada anak-anak dan remaja, dosis inisial adalah 10 mg/hari. Setelah 2 minggu, dosis dapat dinaikkan menjadi 20 mg/hari.[4]

Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Fluoxetine dapat diberikan untuk pasien PMDD dewasa dengan dosis 20 mg setiap hari. Fluoxetine juga bisa diberikan secara intermittent, yaitu 20 mg/hari, dimulai 14 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari pertama menstruasi. Berikan terapi selama 6 bulan, lalu evaluasi klinis pasien.[9]

Bulimia Nervosa

Dosis fluoxetine untuk indikasi bulimia nervosa pada dewasa adalah 60 mg/hari di pagi hari. Pemberian dapat sebagai dosis tunggal atau dalam dua dosis terbagi. Berdasarkan studi, hanya dosis 60 mg/hari yang terbukti efektif untuk menurunkan frekuensi makan berlebihan (binge eating) dan muntah.[4]

Gangguan Panik

Fluoxetine dapat digunakan untuk gangguan panik pada dewasa dengan dosis inisiasi 10 mg/hari, lalu ditingkatkan menjadi 20 mg/hari setelah 1 minggu. Dosis bisa ditingkatkan sampai 60 mg/hari bila tidak ada respon klinis setelah beberapa minggu.[4]

Depresi Terkait Gangguan Bipolar

Fluoxetine digunakan bersama olanzapine untuk tata laksana episode depresi akut yang terjadi pada gangguan bipolar tipe I. Dosis inisial adalah fluoxetine 20 mg dan olanzapine 5 mg, 1 kali sehari, biasa diberikan sebelum tidur.

Bila diperlukan, dosis dapat ditingkatkan, tetapi perlu mempertimbangkan tolerabilitas pasien. Rentang dosis fluoxetine adalah 20–50 mg dan olanzapine 5–12,5 mg.[13]

Penyesuaian Dosis

Penyesuaian dosis fluoxetine diperlukan pada pasien sirosis hepatis dan pasien dengan penyakit hati kronis. Dosis perlu diturunkan hingga 50%, atau dengan melakukan pemberian dengan lebih jarang. Pada gangguan ginjal ringan hingga berat, tidak diperlukan penyesuaian dosis.[2,13]

Penghentian Fluoxetine

Saat menghentikan fluoxetine, pantau pasien terhadap gejala-gejala yang mungkin berhubungan dengan diskontinuitas, seperti sakit kepala, insomnia, parestesia, ansietas, nausea, dan dizziness. Namun, sebetulnya fluoxetine jarang dilaporkan menyebabkan gejala diskontinuitas.

Fluoxetine dan norfluoxetine dalam plasma akan menurun secara bertahap ketika terapi dihentikan. Hal ini menyebabkan tidak dibutuhkannya tapering off pada sebagian besar pasien.[4,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Sohel AJ, Shutter MC, Molla M. Fluoxetine. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459223/
4. FDA. Fluoxetine Prescribing Information. Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/pro/fluoxetine.html#S5.7
5. American Society of Health-System Pharmacists. Fluoxetine. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/fluoxetine.html
9. MIMS. Fluoxetine. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluoxetine?mtype=generic
13. Medscape. Fluoxetine. 2022 https://reference.medscape.com/drug/prozac-fluoxetine-342955#91

Formulasi Fluoxetine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.