Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Fluoxetine general_alomedika 2023-03-02T12:03:35+07:00 2023-03-02T12:03:35+07:00
Fluoxetine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Fluoxetine

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Kontraindikasi fluoxetine adalah pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap fluoxetine atau komponennya, dan pada pemberian bersamaan dengan monoamine oxidase inhibitors, misalnya linezolid dan metilen biru. Peringatan diberikan pada penggunaan fluoxetine untuk anak, remaja, dan dewasa muda, karena adanya peningkatan risiko bunuh diri.

Kontraindikasi

Kontraindikasi fluoxetine adalah pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap fluoxetine, maupun komponen formulasinya. Reaksi hipersensitivitas yang muncul dapat berupa reaksi anafilaktik, seperti bronkospasme, angioedema, laryngospasme, dan urtikaria. Jika tampak ruam pada kulit, atau gejala alergi lainya, segera hentikan pemakaian fluoxetine.

Kontraindikasi lain adalah penggunaan fluoxetine bersamaan dengan MAOI, seperti linezolid, metilen biru, dan selegiline, karena dapat menyebabkan terjadinya sindrom serotonin.

Selain itu, penggunaan fluoxetine bersamaan dengan obat-obatan serotonergik lain, misalnya golongan triptan, seperti sumatriptan, antidepresan trisiklik, seperti imipramine, juga dengan fentanil, lithium, tramadol, atau amfetamin, sebaiknya dilakukan dengan  berhati-hati. Sebab, penggunaan bersamaan juga diketahui meningkatkan risiko timbulnya sindrom serotonin.[2,4]

Peringatan

Peringatan pada pemakaian fluoxetine diberikan saat fluoxetine diberikan pada anak-anak, karena dapat menimbulkan ide bunuh diri. Peningkatan risiko bunuh diri terutama terjadi pada kelompok usia 18–24 tahun. Keinginan bunuh diri dapat muncul dalam beberapa 1–2 bulan sejak terapi fluoxetine dimulai, atau setelah kenaikan dosis.

Perburukan gejala penyakit juga dapat terjadi akibat penggunaan fluoxetine. Oleh karena itu, keluarga atau penjaga pasien perlu memperhatikan apakah muncul gejala-gejala, seperti agitasi, ansietas, serangan panik, iritabilitas, maupun perubahan perilaku lain yang tidak biasanya. Jika terjadi hal-hal tersebut, segera laporkan ke tenaga kesehatan.

Peringatan juga diberikan agar fluoxetine tidak digunakan bersamaan dengan MAOI, berhubungan dengan risiko sindrom serotonin atau neuroleptic malignant syndrome. Bagi pasien yang sebelumnya mendapatkan MAOI, berikan jarak setidaknya 14 hari sebelum memulai terapi fluoxetine. Sebaliknya, berikan jarak setidaknya 5 minggu setelah menghentikan fluoxetine, sebelum memulai terapi MAOI.

Selain itu, peringatan juga diberikan pada penggunaan fluoxetine bersamaan dengan thioridazine. Pemberian thioridazine dapat menyebabkan pemanjangan interval QT, yang berhubungan dengan aritmia ventrikel, seperti torsades de pointes, bahkan kematian mendadak. Risiko ini diperkirakan dapat meningkat pada pemberian bersamaan dengan fluoxetine, sebab fluoxetine menghambat metabolisme thioridazine.

Pada pasien-pasien dengan gangguan bipolar, penggunaan fluoxetine sebaiknya diberikan bersama dengan obat-obat mood stabilizer (lithium karbonat, asam valproat, carbamazepine, dan lamotrigine). Hal ini disebabkan karena depresi dapat menjadi gejala awal gangguan bipolar, dan ketika diobati hanya dengan antidepresan, maka berisiko mencetuskan mania atau hipomania.[4,11,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Sohel AJ, Shutter MC, Molla M. Fluoxetine. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459223/
4. FDA. Fluoxetine Prescribing Information. Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/pro/fluoxetine.html#S5.7
11. Durbin K. Fluoxetine. Drugs.com. 2021 https://www.drugs.com/fluoxetine.html
13. Medscape. Fluoxetine. 2022 https://reference.medscape.com/drug/prozac-fluoxetine-342955#91

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Fluoxetine

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.