Kontraindikasi dan Peringatan Aripiprazole
Kontraindikasi penggunaan aripiprazole yaitu bila terdapat riwayat alergi terhadap aripiprazole. Peringatan penggunaan aripiprazole adalah pada lansia dengan gejala psikosis yang berkaitan dengan dementia, pasien yang mengonsumsi antidepresan, riwayat kejang, dan leukopenia.
Kontraindikasi
Aripiprazole kontraindikasi pada pasien dengan riwayat alergi terhadap aripiprazole. Reaksi alergi telah dilaporkan mulai dari pruritus, urtikaria, hingga anafilaksis.[1,2]
Peringatan
FDA memasukkan peringatan utama terkait penggunaan aripiprazole yaitu penggunaan pada psikosis terkait dementia dan pasien yang mengonsumsi antidepresan.
Psikosis Terkait Dementia
FDA menyatakan penggunaan aripiprazole meningkatkan mortalitas pada lansia dengan psikosis yang berhubungan dengan dementia. Pada kelompok ini berisiko terjadi efek samping pada sistem saraf pusat seperti stroke dan transient ischemic attack. Perlu dicatat bahwa obat ini belum diperuntukan bagi tata laksana psikosis terkait dementia.
Penggunaan pada Pasien yang Mengonsumsi Antidepresan
Aripiprazole juga meningkatkan risiko ideasi dan perilaku bunuh diri pada anak, remaja, dan dewasa muda yang mengonsumsi antidepresan. Pada pasien yang mengonsumsi antidepresan, lakukan pemantauan munculnya atau perburukan pikiran dan perilaku bunuh diri.
Riwayat Kejang dan Leukopenia
Pemberian aripiprazole perlu diberikan hati-hati pada kelompok dengan riwayat kejang, dan leukopenia.
Sindrom Neuroleptik Maligna
Sindrom neuroleptik maligna dapat terjadi dengan pemberian antipsikotik, termasuk aripiprazole. Meski demikian, kasusnya relatif jarang. Manifestasi klinis sindrom neuroleptik maligna adalah hiperpireksia, kekakuan otot, perubahan status mental, dan ketidakstabilan otonom.
Tardive Dyskinesia
Penggunaan aripiprazole dapat menyebabkan timbulnya tardive dyskinesia. Risiko utamanya meningkat pada lansia dan jenis kelamin wanita. Risiko tardive dyskinesia dan kemungkinan menjadi ireversibel diyakini meningkat seiring dengan lamanya pengobatan dan peningkatan total dosis kumulatif.
Gangguan Metabolik
Obat antipsikotik atipikal telah dikaitkan dengan perubahan metabolik, antara lain hiperglikemia, diabetes melitus, dislipidemia, dan penambahan berat badan.
Perilaku Kompulsif
Laporan kasus pasca pemasaran menunjukkan bahwa pasien dapat mengalami perilaku kompulsif selama menggunakan aripiprazole, terutama untuk berjudi. Dorongan kompulsif lain yang telah dilaporkan lebih jarang meliputi dorongan seksual, belanja, dan makan berlebihan.
Disfagia
Dismotilitas dan aspirasi esofagus telah dilaporkan pada penggunaan antipsikotik, termasuk aripiprazole. Hal ini dapat menyebabkan pneumonia aspirasi dan mortalitas pada pasien usia lanjut, khususnya mereka yang menderita dementia Alzheimer. Gunakan aripiprazole dengan hati-hati pada pasien dengan risiko pneumonia aspirasi.
Bunuh Diri
Kemungkinan upaya bunuh diri melekat pada penyakit psikotik, gangguan bipolar, dan gangguan depresi mayor. Pengawasan ketat terhadap pasien berisiko tinggi harus dilakukan sembari memberikan terapi aripiprazole.
Regulasi Suhu Tubuh
Penggunaan antipsikotik, seperti aripiprazole, telah dikaitkan dengan gangguan kemampuan tubuh untuk mengurangi suhu inti tubuh.
Potensi Gangguan Kognisi dan Motorik
Seperti antipsikotik lainnya, aripiprazole berpotensi mengganggu kognisi dan keterampilan motorik. Peringatkan pasien untuk hati-hati dalam berkendara atau mengoperasikan mesin.[1,2,5]