Efek Samping dan Interaksi Obat Aripiprazole
Efek samping penggunaan aripiprazole antara lain gejala ekstrapiramidal, gangguan metabolik, hiperprolaktinemia, memicu eksaserbasi syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion (SIADH), leukopenia, agranulositosis, dan efek samping ringan seperti mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Interaksi obat dengan antidepresan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.[2]
Efek Samping
Potensi efek samping yang perlu diwaspadai pada penggunaan aripiprazole adalah peningkatan mortalitas pada pasien lansia dengan psikosis terkait dementia.[2]
Gejala Ekstrapiramidal
Aripiprazole dapat menyebabkan efek samping berupa gejala ekstrapiramidal, yang bisa ditandai dengan akathisia, Parkinson, dystonia, oculogyric crisis, opisthotonus, dan diskinesia tardif. Pasien yang mengonsumsi aripiprazole berisiko mengalami gejala ekstrapiramidal dan risiko ini semakin meningkat seiring peningkatan dosis. Risiko gejala ekstrapiramidal lebih tinggi pada kelompok anak dan remaja dibandingkan usia yang lebih tua.[1,5]
Gangguan Metabolik
Gangguan metabolik yang dapat terjadi akibat penggunaan aripiprazole antara lain hiperglikemia, dislipidemia, dan peningkatan berat badan.[5,8]
Gangguan Endokrin
Efek samping lain aripiprazole antara lain hiperprolaktinemia, yang menyebabkan galactorrhea, ginekomastia pada pria, disfungsi seksual, amenorrhea, dan perdarahan di luar siklus menstruasi.[5,8]
Efek Samping Lainnya
Lansia berisiko mengalami awitan atau eksaserbasi syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion (SIADH) atau hiponatremia. Penggunaan aripiprazole juga dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan, nyeri kepala, dan somnolen.
Efek samping lain yang mungkin terjadi antara lain sindrom neuroleptik maligna, abnormalitas fungsi hepar, ikterus, kejang, leukopenia, dan agranulositosis. Meski demikian, efek samping ini jarang terjadi.[1,5,8]
Interaksi Obat
Aripiprazole dimetabolisme oleh enzim CYP2D6 dan CYP3A4. Oleh karenanya, obat ini akan berinteraksi dengan penghambat ataupun penginduksi CYP2D6 dan CYP3A4. Interaksi tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan kadar aripiprazole dalam darah. Target kadar aripiprazole dalam darah yaitu antara 150-210 nanogram per milliliter.[1,5]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Konsentrasi aripiprazole dalam plasma dapat meningkat bila diberikan bersamaan dengan inhibitor CYP2D6 poten seperti quinidine, fluoxetine, dan paroxetine. Peningkatan konsentrasi juga terjadi jika digunakan dengan inhibitor CYP3A4 seperti ketoconazole, itraconazole, dan clarithromycin.[1,2,5]
Menurunkan Konsentrasi Obat
Penggunaan aripiprazole bersamaan dengan penginduksi CYP3A4 poten seperti carbamazepine, rifampicin, rifabutin, phenytoin, dan efavirenz, dan nevirapine, dapat menurunkan konsentrasi aripiprazole dalam plasma.[1,2,5]
Interaksi dengan Antihipertensi
Aripiprazole dapat meningkatkan efek obat antihipertensi, seperti amlodipine, karena aripiprazole bekerja sebagai antagonis reseptor adrenergic alfa 1.[12]
Benzodiazepin
Intensitas sedasi dan hipotensi ortostatik lebih besar jika aripiprazole digunakan dengan lorazepam oral.[2]
Penggunaan dengan Antidepresan
Pada pasien yang mengonsumsi antidepresan, seperti fluoxetine, aripiprazole dilaporkan meningkatkan risiko pikiran dan perilaku bunuh diri.[2]