Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Olanzapin annisa-meidina 2023-08-07T10:31:03+07:00 2023-08-07T10:31:03+07:00
Olanzapin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Olanzapin

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping olanzapin yang paling umum adalah penambahan berat badan. Olanzapin juga menyebabkan peningkatan risiko efek metabolik karena berkurangnya sensitivitas insulin, sehingga menyebabkan gangguan toleransi glukosa.

Pemberian olanzapin menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat antihipertensi, yakni meningkatkan efek obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Penggunaan olanzapin parenteral dosis tinggi bersamaan dengan benzodiazepin, seperti diazepam atau lorazepam, tidak disarankan karena meningkatkan risiko sedasi dan risiko depresi kardiorespirasi berat.[1,4,7]

Efek Samping

Kisaran dosis terapeutik optimal olanzapin adalah 20–40 ng/ml. Konsentrasi serum 80 ng/ml adalah batas ambang untuk timbulnya efek samping.

Penambahan Berat Badan

Penambahan berat badan adalah efek samping paling umum. Hal ini disebabkan karena olanzapin menyebabkan peningkatan nafsu makan yang menyebabkan hiperfagia.

Olanzapin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang mengalami obesitas, pasien yang sulit mengontrol asupan makanannya, dan pasien yang tidak berolahraga secara teratur untuk mengatasi kenaikan berat badan. Samidorphan, antagonis reseptor μ-opioid, disetujui untuk mengurangi kenaikan berat badan terkait olanzapin.[1,4]

Penurunan Sensitivitas Insulin

Olanzapin juga menyebabkan peningkatan risiko efek metabolik karena berkurangnya sensitivitas insulin, sehingga menyebabkan gangguan toleransi glukosa, terutama pada pasien usia muda. Mekanisme munculnya efek samping ini masih belum jelas, namun bukti menunjukkan bahwa efektor jalur pensinyalan WNT TCF7L2 memainkan peran penting dalam homeostasis glukosa.

Kenaikan berat badan yang diinduksi olanzapin dan penurunan sensitivitas insulin menyebabkan peningkatan ekspresi TCF7L2 di hati dan otot rangka. Peningkatan kadar insulin menyebabkan peningkatan ekspresi TCF7L2 di jaringan adiposa. Ekspresi TCF7L2 yang meningkat ini di banyak jaringan tubuh, yang semuanya berperan dalam metabolisme glukosa, sehingga menunjukkan mekanisme disfungsi metabolik yang disebabkan oleh olanzapin.[1,4]

Gangguan Metabolisme Lainnya

Gangguan metabolisme dan nutrisi lain yang mungkin timbul adalah peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida.[1,4]

Efek Sistem Saraf

Olanzapin memiliki mekanisme aksi blokade dopaminergik, sehingga meningkatkan risiko timbulnya akathisia, gejala ekstrapiramidal, tardive dyskinesia, dan sindrom neuroleptik berat. Namun, risiko timbulnya efek samping ini lebih rendah daripada antipsikotik generasi pertama karena afinitas yang lebih rendah dan disosiasi olanzapin yang cepat dengan reseptor D2.

Gangguan saraf lain yang mungkin muncul adalah rasa kantuk, cara jalan yang abnormal, insomnia, perburukan gejala Parkinson, halusinasi, pusing, dan parkinsonisme.[1,4]

Gangguan Hematologi

Kelainan hematologi seperti neutropenia dan trombositopenia juga pernah ditemukan. Pengawasan pasca pemasaran juga melaporkan kasus hipotermia dan edema akibat olanzapin. Gangguan sistem darah dan limfatik lain yang juga mungkin terjadi adalah eosinofilia dan leukopenia.[1,4]

Efek Samping Lain

Potensi efek samping Lain adalah

  • Gangguan jantung: bradikardia, dengan atau tanpa hipotensi atau sinkop
  • Gangguan pembuluh darah: hipotensi ortostatik

  • Gangguan gastrointestinal: dispepsia, konstipasi, dan mulut kering
  • Gangguan hepatobilier: peningkatan transaminase asimtomatik yang bersifat sementara pada organ hati, terutama pada awal terapi
  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan: reaksi fotosensitif, alopesia, ruam
  • Efek samping lain: peningkatan kadar plasma prolaktin, kreatinin fosfokinase, dan pemanjangan interval QT[1,4]

Interaksi Obat

Penggunaan Olanzapin menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan obat berikut.

Peningkatan Risiko Toksisitas Kardiovaskuler

Olanzapin memiliki risiko toksisitas rendah jika diberikan tanpa kombinasi obat lain. Namun, ada laporan kasus timbulnya toksisitas olanzapin dosis tinggi (560 mg) ketika digunakan bersama dengan propranolol 6,4 gram dan amlodipine 280 mg. Gejala toksisitas yang timbul berupa hipotensi ekstrem, kolaps pada sistem sirkulasi, depresi napas, dan koma. Konsentrasi serum olanzapin > 0,1 mg/L dapat menimbulkan gejala toksisitas, dan konsentrasi serum > 1 mg/L dapat berakibat fatal.

Penggunaan olanzapin bersama obat antihipertensi berpotensi untuk meningkatkan efek obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah.[1,4,7]

Peningkatan Risiko Sedasi dan Depresi Kardiorespirasi

Penggunaan olanzapin parenteral dosis tinggi bersamaan dengan benzodiazepin tidak disarankan karena meningkatkan risiko sedasi dan risiko depresi kardiorespirasi berat. Olanzapin jika digunakan bersama dengan diazepam atau lorazepam dapat meningkatkan risiko hipotensi ortostatik.

Penggunaan olanzapin bersama dengan codeine atau fentanil juga meningkatkan risiko depresi pernapasan sampai dengan koma.[1,4,7]

Peningkatan Risiko Kejang

Olanzapin jika digunakan bersama dengan bupropion dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang.[1,4,7]

Perubahan Kadar Olanzapin dalam Darah

Penurunan kadar olanzapin di dalam darah dapat terjadi jika digunakan dengan carbamazepine.

Peningkatan kadar olanzapin dalam darah jika digunakan dengan fluvoxamine.[1,4,7]

Referensi

1. Thomas K, Saadabadi A. Olanzapine. StatPearls Publishing LLC. 2023.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532903/
4. American Society of Health-System Pharmacists. Olanzapine. 2022.
https://www.drugs.com/monograph/olanzapine.html
7. Citrome L, McEvoy JP, Todtenkopf MS, McDonnell D, Weiden PJ. A commentary on the efficacy of olanzapine for the treatment of schizophrenia: the past, present, and future. Neuropsychiatr Dis Treat. 2019 Sep 5;15:2559-2569. doi: 10.2147/NDT.S209284. PMID: 31564881; PMCID: PMC6733343.

Indikasi dan Dosis Olanzapin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps
    Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 10 menit yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.