Indikasi dan Dosis Methadone
Indikasi methadone atau metadon terutama untuk dependensi opioid, dengan dosis inisial 20‒30 mg dalam dosis tunggal. Selain itu, obat ini juga digunakan sebagai analgesik untuk manajemen nyeri kronik, serta antitusif pada kanker paru.[1,3,4,14]
Dependensi Opioid
Methadone digunakan untuk penanganan opioid use disorder, yang dikenal sebagai methadone management therapy (MMT). Pemberian methadone untuk dependensi opioid pasien dewasa adalah:
- Dosis inisial untuk dewasa: 20‒30 mg dosis tunggal
- Dosis tambahan (jika gejala withdrawal tidak teratasi dengan dosis inisial): 5‒10 mg setelah 2‒4 jam pemberian dosis inisial
- Dosis maksimal: total dosis pada hari pertama tidak boleh melebihi 40 mg
- Dosis perawatan (setelah stabil selama 2‒3 hari): dosis dikurangi secara gradual setiap 2 hari[14]
Wanita hamil membutuhkan dosis methadone yang lebih besar untuk mencapai efek terapeutik. Dosis MMT pada wanita hamil sebesar 15‒100 mg/hari.[9]
Sindrom Abstinensia Neonatal
Untuk neonatal abstinence syndrome, methadone diberikan dengan dosis 0,1 mg/kgBB setiap 6 jam, hingga gejala teratasi. Untuk terapi jangka panjang, dosis per hari harus diberikan dalam 2 dosis.[14]
Dosis MMT pada anak disesuaikan dengan tingkat toleransi opioidnya. Setelah dosis pemeliharaan, dosis dikurangi 10% dengan interval waktu 10‒14 hari.[14]
Analgesik untuk Nyeri Kronik
Methadone sebagai analgesik untuk manajemen nyeri kronik digunakan dengan dosis:
- Dewasa: 2,5‒10 mg, diberikan 3‒4 kali/hari
- Anak: 0,7 mg/kg/hari, diberikan 4‒6 kali/hari, maksimal 10 mg/dosis, di mana dosis dibatasi hanya 2 kali/hari untuk penggunaan jangka panjang[14]
Antitusif pada Kanker Paru
Methadone dapat diberikan sebagai antitusif pada kanker paru pasien dewasa. Dosis yang diberikan adalah 1‒2 mg setiap 4‒6 jam. Penggunaan jangka panjang sebaiknya dibatasi hanya 2 kali per hari.[14]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini