Efek Samping dan Interaksi Obat Dextroamphetamine
Efek samping dextroamphetamine (d-amfetamin atau dexamfetamine) yang perlu diperhatikan adalah risiko kardiovaskular, mulai dari peningkatan tekanan darah hingga kematian jantung mendadak. Interaksi obat dapat menyebabkan sindrom serotonin yang berpotensi fatal.[9]
Efek Samping
Efek samping dextroamphetamine yang banyak dilaporkan meliputi:
- Kardiovaskular: Peningkatan tekanan arteri sistolik
- Neurologi: Nyeri kepala, insomnia
- Endokrin: Penurunan berat badan
- Gastrointestinal: Mulut kering, anoreksia, penurunan berat badan, nyeri perut, mual, diare
- Psikiatri: Merasa gugup, perubahan suasana hati
Efek samping yang berpotensi serius meliputi:
- Kardiovaskular: Kardiomiopati, infark miokard, penyakit vaskular perifer, penyakit Raynaud, hingga kematian jantung mendadak
- Neurologi: Kejadian serebrovaskular, termasuk stroke, kejang
- Dermatologi: sindroma Stevens Johnson, toxic epidermal necrolysis
- Sistem imun: Reaksi hipersensitivitas
- Psikiatri: Gangguan psikotik seperti gejala psikotik atau mania yang baru atau memburuk, perubahan perilaku, atau emosi yang tidak stabil[9]
Interaksi Obat
Interaksi obat dengan dextroamphetamine sangat luas. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah risiko sindrom serotonin yang berpotensi fatal.
Peningkatan Risiko Sindrom Serotonin
Penggunaan dextroamphetamine bersamaan dengan berbagai lain dapat menyebabkan terjadinya sindrom serotonin yang berpotensi mengancam nyawa. Golongan obat ini mencakup:
-
Monoamine oxidase inhibitor (MAOI), misalnya phenelzine dan selegiline
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), misalnya citalopram dan paroxetine
Serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), misalnya duloxetine dan venlafaxine
- Antidepresan trisiklik, misalnya amitriptyline dan doxepin
- Lainnya : fentanil, lithium, tramadol, buspirone, dan John’s Wort[6,10]
Menurunkan Kadar Dextroamphetamine
Obat yang dapat menurunkan kadar dextroamphetamine dalam darah antara lain:
- Zat yang meningkatkan derajat keasaman di saluran pencernaan: guanethidine, reserpine, asam glutamat HCL, vitamin C
- Zat yang meningkatkan derajat keasaman urin: amonium klorida, sodium acid phosphate, garam methenamine[6]
Meningkatkan Kadar Dextroamphetamine
Obat yang dapat meningkatkan kadar dextroamphetamine dalam darah antara lain:
- Zat yang meningkatkan derajat basa di saluran pencernaan: natrium bikarbonat
- Zat yang meningkatkan derajat basa urin: acetazolamide, sejumlah thiazide[6]
Menghambat Obat Lain
Obat yang efeknya dapat diinhibisi oleh dextroamphetamine adalah:
- Antihistamin: efek sedatif menurun
- Penghambat adrenergik: kerjanya dihambat oleh dextroamphetamine
- Obat antihipertensi: dextroamphetamine bersifat antagonis terhadap efek hipotensi dari obat antihipertensi
- Ethosuximide: absorpsi intestinal dapat dihambat oleh dextroamphetamine
- Antikonvulsan: dextroamphetamine dapat menghambat absorpsi intestinal phenytoin dan phenobarbital[6]
Interaksi Obat Lainnya
Interaksi obat lain dengan dextroamphetamine adalah:
Chlorpromazine dan haloperidol: memblokade reuptake dopamin dan norepinefrin, sehingga menghambat efek stimulan dari dextroamphetamine
- Meperidine: dextroamphetamine mempotensiasi efek analgesik dari meperidine
- Lithium karbonat: efek stimulan dextroamphetamine dapat diinhibisi oleh lithium karbonat
- Penghambat pompa proton: menurunkan waktu puncak plasma dextroamphetamine
- Propoxyphene: pada kasus overdosis propoxyphene, dextroamphetamine dapat mempotensiasi gejala dan menyebabkan kejang yang fatal[6]