Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Koenzim Q10 annisa-meidina 2023-04-28T14:23:48+07:00 2023-04-28T14:23:48+07:00
Koenzim Q10
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Koenzim Q10

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi koenzim Q10 mencakup defisiensi koenzim Q10, fibromyalgia, gagal jantung, hipertensi, miopati karena statin, diabetes, penyakit neurodegeneratif, dan kanker. Belum ada dosis koenzim Q10 yang disepakati secara global. Rentang dosis yang biasa digunakan adalah 300 mg/hari.[14-38]

Defisiensi Koenzim Q10

Defisiensi koenzim Q10 terdiri dari defisiensi primer dan sekunder. Defisiensi primer terjadi karena mutasi pada gen yang terlibat dalam sintesis enzim koenzim Q10, sedangkan defisiensi sekunder terjadi karena mutasi pada gen yang tidak langsung berkaitan dengan biosintesis koenzim Q10 atau faktor non genetik.

Beberapa laporan kasus menyatakan pemberian suplemen koenzim Q10 dosis tinggi dapat menghentikan perkembangan gejala penyakit seperti ensefalopati, gangguan ginjal, dan otot. Dosis yang diberikan berkisar 60 mg/hari hingga 2100 mg/hari atau dari 5 mg/kg/hari hingga 100 mg/kg/hari.[13-15]

Fibromyalgia

Fibromyalgia merupakan sindrom nyeri kronik yang ditandai oleh nyeri muskuloskeletal dengan tender point yang difus. Patogenesis fibromyalgia diduga dapat berkaitan dengan stres oksidatif, penurunan massa mitokondria, dan kadar koenzim Q10.[16]

Suplementasi dengan koenzim Q10 telah dilaporkan bermanfaat mengurangi nyeri, ansietas, stres oksidatif mitokondria, dan inflamasi pada pasien fibromyalgia. Dosis yang digunakan umumnya adalah 300 mg/hari.[16-18]

Gagal Jantung

Deplesi koenzim Q10 miokardium diduga sebagai mekanisme penyebab dan progresivitas dari gagal jantung kongestif. Kadar koenzim Q10 di miokard telah dikaitkan dengan keparahan gejala gagal jantung kongestif.

Uji klinik acak Q-SYMBIO menemukan bahwa pemberian suplemen koenzim Q10 100 mg 3 kali sehari jangka pendek (16 minggu) tidak menghasilkan perbedaan bermakna dibandingkan placebo. Namun, pemberian jangka panjang (2 tahun) menghasilkan penurunan angka kejadian major adverse cardiovascular events (MACE).

Sebuah tinjauan sistematik juga menyatakan bahwa koenzim Q10 mengurangi risiko mortalitas karena semua sebab dan mengurangi rawat inap yang berkaitan dengan gagal jantung.[19-22]

Miopati Karena Statin

Statin akan menghambat jalur mevalonate yang berkaitan dengan produksi koenzim Q10. Akibatnya statin akan mengurangi kadar koenzim Q10 dan berpotensi mempengaruhi fungsi mitokondria pada otot rangka. Suplementasi koenzim Q10 diharapkan dapat mengurangi statin-associated muscle symptoms (SAMS).[23-25]

Studi yang mengevaluasi manfaat suplementasi koenzim Q10 pada miopati akibat statin masih sangat terbatas. Kebanyakan studi memiliki jumlah sampel yang kecil. Dosis yang diberikan dalam studi-studi ini berkisar antara 120–600 mg sehari selama minimal 30 hari.[23,24]

Hipertensi

Sebuah meta analisis mengevaluasi efek koenzim Q10 pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus atau penyakit metabolik lain. Koenzim Q10 diberikan dengan dosis 100–900 mg/hari dengan durasi 4 dan 24 minggu. Hasil analisis menunjukkan bahwa suplementasi koenzim Q10 dapat menurunkan tekanan darah sistolik (SBP) 10-21 mmHg, namun tidak menurunkan tekanan darah diastolik (DBP).[26]

Hasil tersebut sejalan dengan meta analisis lain yang menunjukkan bahwa suplementasi koenzim Q10 dapat menurunkan SBP pada pasien dengan penyakit kardiometabolik pada dosis 100-200 mg/hari.[27]

Diabetes Mellitus

Studi yang ada mengindikasikan bahwa pemberian koenzim Q10 100-200 mg/hari dalam jangka waktu pendek-menengah (sebagian besar 12 minggu) dapat menurunkan HbA1C, kadar gula darah puasa, menurunkan trigliserida, dan meningkatkan HDL.[28,29]

Penyakit Neurodegeneratif

Penyakit-penyakit yang termasuk neurodegeneratif adalah penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan multiple sclerosis. Penyakit ini memiliki mekanisme biologi yang serupa, termasuk neuroinflamasi dan stress oksidatif.[30]

Penyakit Parkinson

Hasil studi mengenai manfaat koenzim Q10 dalam penanganan Parkinson masih saling bertentangan. Ada yang menunjukkan bahwa suplementasi koenzim Q10 tidak membawa manfaat signifikan, tetapi ada pula yang menunjukkan bahwa pemberian koenzim Q10 300-1200 mg/hari dapat membantu meredakan gejala penyakit Parkinson.[31-34]

Penyakit Huntington

Sementara itu, terdapat uji klinis yang menunjukkan bahwa pemberian koenzim Q10 pada pasien dengan penyakit Huntington tidak memberi efek signifikan pada perlambatan penurunan kapasitas fungsi total atau waktu kematian pasien.[35]

Multiple Sclerosis

Uji klinis pada pasien dengan multiple sclerosis menunjukkan bahwa suplementasi koenzim Q10 dosis 500 mg/hari selama 12 minggu dapat menurunkan kadar penanda inflamasi.[36]

Kanker Payudara

Bukti ilmiah mengenai manfaat pemberian koenzim Q10 pada kanker payudara masih menunjukkan hasil bertentangan. Ada studi yang menunjukkan manfaat sebagai terapi adjuvan, tapi ada juga yang tidak menunjukkan manfaat signifikan.

Di sisi  lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa koenzim Q10 tidak boleh digunakan pada saat pasien mendapatkan kemoterapi. Uji klinis oleh Ambrosone dkk menyatakan bahwa penggunaan suplemen antioksidan termasuk koenzim Q1,0 baik sebelum maupun selama kemoterapi pada pasien kanker payudara, berkaitan dengan peningkatan risiko rekurensi dan kematian.[37,38]

Referensi

13. Garrido-Maraver J, Cordero MD, Oropesa-Ávila M, Fernández Vega A, de la Mata M, Delgado Pavón A, de Miguel M, Pérez Calero C, Villanueva Paz M, Cotán D, Sánchez-Alcázar JA. Coenzyme q10 therapy. Mol Syndromol. 2014 Jul;5(3-4):187-97. doi: 10.1159/000360101. PMID: 25126052; PMCID: PMC4112525.
14. Doimo M, Desbats M, Cerqua C, et al. Genetics of coenzyme Q10 deficiency. Molecular Syndromology. 2014;5:156-162.
15. Wang Y, Hekimi S. The efficacy of coenzyme Q10 treatment in alleviating the symptoms of primary coenzyme Q10 deficiency: A systematic review. J Cell Mol Med. 2022;26:4635-44.
16. Alcocer-Gómez E, Culic O, Navarro-Pando JM, Sánchez-Alcázar JA, Bullón P. Effect of Coenzyme Q10 on Psychopathological Symptoms in Fibromyalgia Patients. CNS Neurosci Ther. 2017 Feb;23(2):188-189. doi: 10.1111/cns.12668. Epub 2017 Jan 4. PMID: 28052569; PMCID: PMC6492687.
17. Sawaddiruk P, Apaijai N, Paiboonworachat S, et al. Coenzyme Q10 supplementation alleviates pain in pregabalin-treated fibromyalgia patients via reducing brain activity and mitochondrial dysfunction. Free Radical Research. 2019:1-10.
18. Lowry E, Marley J, McVeigh JG, et al. Dietary interventions in the management of fibromyalgia: A systematic review and best-evidence synthesis. Nutrients. 2020;12:1-17.
19. Di Lorenzo A, Iannuzzo G, Parlato A, Cuomo G, Testa C, Coppola M, D'Ambrosio G, Oliviero DA, Sarullo S, Vitale G, Nugara C, Sarullo FM, Giallauria F. Clinical Evidence for Q10 Coenzyme Supplementation in Heart Failure: From Energetics to Functional Improvement. J Clin Med. 2020 Apr 27;9(5):1266. doi: 10.3390/jcm9051266. PMID: 32349341; PMCID: PMC7287951.
20. Mortensen SA, Rosenfeltd F, Kumar A, et al. The effect of coenzyme Q10 on morbidity and mortality in chronic heart failure. Results from Q_SYMBIO: A randomized double-blind trial. JACC: Heart Failure. 2014:1-9.
21. Claxton L, Simmonds M, Beresford L, et al. Coenzyme Q10 to manage chronic heart failure with reduced ejection fraction: a systematic review and economic evaluation. Health Technol Assess. 2022;26(4).
22. Al Saadi T, Assaf Y, Farwati M, et al. Coenzyme Q10 for heart failure (Review). Cochrane Library. 2021:1-50.
23. Kennedy C, Koller Y, Surkova E. Effect of coenzyme Q10 on statin-associated myalgia and adherence to statin therapy: A Systematic review and meta-analysis. Atherosclerosis. 2020:1-8.
24. Qu H, Guo M, Chai H, et al. Effects of coenzyme Q10 on statin-induced myopathy: An updated meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of the American Heart Association. 2018:1-11.
25. Wei H, Xin X, Zhang J, et al. Effects of coenzyme Q10 supplmentation on statin-induced myopathy: a meta-analysis of randomized controlled trials. Irish Journal of medical Science. 2021:1-7.
26. Tabrizi R, Akbari M, Sharifi N, Lankarani KB, Moosazadeh M, Kolahdooz F, Taghizadeh M, Asemi Z. The Effects of Coenzyme Q10 Supplementation on Blood Pressures Among Patients with Metabolic Diseases: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. High Blood Press Cardiovasc Prev. 2018 Mar;25(1):41-50. doi: 10.1007/s40292-018-0247-2. Epub 2018 Jan 12. PMID: 29330704.
27. Zhao D, Liang Y, Dai S, et al. Dose-response effect of coenzyme Q10 supplementation on blood pressure among patients with cardiometabolic disorders: A grading of recommendations assessment, development, and evaluation (GRADE)- Assessed systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Adv Nutr. 2022;13(6):2180-2194.
28. Zhang S, Yang K, Zeng L, et al. Effectiveness of coenzyme Q10 supplementation for type 2 diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis. International Journal of Endrcrinology. 2018: 1-11.
29. Liang Y, Zhao D, Ji Q, et al. Effects of coenzyme Q10 supplementation on glycemic control: A Grade-assesed systematic review and dose-response meta-analysis of randomized controlled trials. The Lancet. 2022:52:1-21.
30. Pogacnik L, Ota A, Ulrih NP. An overview of crucial dietary substances and their modes of action for prevention of neurodegenerative diseases. Cells. 2020;9,576: 1-25.
31. Chang KH, Cheng ML, Chiang MC, et al. Lipophilic antioxidants in neurodegeneratives diseases. Clinica Chimica Acta. 2018: 79-87.
32. Negida A, Menshawy A, El Ashal G, Elfouly Y, Hani Y, Hegazy Y, El Ghonimy S, Fouda S, Rashad Y. Coenzyme Q10 for Patients with Parkinson's Disease: A Systematic Review and Meta-Analysis. CNS Neurol Disord Drug Targets. 2016;15(1):45-53. doi: 10.2174/1871527314666150821103306. PMID: 26553164.
33. Jiménez-Jiménez FJ, Alonso-Navarro H, García-Martín E, Agúndez JAG. Coenzyme Q10 and Parkinsonian Syndromes: A Systematic Review. J Pers Med. 2022 Jun 15;12(6):975. doi: 10.3390/jpm12060975. PMID: 35743757; PMCID: PMC9225264.
34. Zhu ZG, Sun MX, Zhang WL, Wang WW, Jin YM, Xie CL. The efficacy and safety of coenzyme Q10 in Parkinson's disease: a meta-analysis of randomized controlled trials. Neurol Sci. 2017 Feb;38(2):215-224. doi: 10.1007/s10072-016-2757-9. Epub 2016 Nov 9. PMID: 27830343.
35. McGarry A, McDermott M, Kieburtz K, de Blieck EA, Beal F, Marder K, Ross C, Shoulson I, Gilbert P, Mallonee WM, Guttman M, Wojcieszek J, Kumar R, LeDoux MS, Jenkins M, Rosas HD, Nance M, Biglan K, Como P, Dubinsky RM, Shannon KM, O'Suilleabhain P, Chou K, Walker F, Martin W, Wheelock VL, McCusker E, Jankovic J, Singer C, Sanchez-Ramos J, Scott B, Suchowersky O, Factor SA, Higgins DS Jr, Molho E, Revilla F, Caviness JN, Friedman JH, Perlmutter JS, Feigin A, Anderson K, Rodriguez R, McFarland NR, Margolis RL, Farbman ES, Raymond LA, Suski V, Kostyk S, Colcher A, Seeberger L, Epping E, Esmail S, Diaz N, Fung WL, Diamond A, Frank S, Hanna P, Hermanowicz N, Dure LS, Cudkowicz M; Huntington Study Group 2CARE Investigators and Coordinators. A randomized, double-blind, placebo-controlled trial of coenzyme Q10 in Huntington disease. Neurology. 2017 Jan 10;88(2):152-159. doi: 10.1212/WNL.0000000000003478. Epub 2016 Dec 2. PMID: 27913695; PMCID: PMC5224719.
36. Sanoobar M, Eghtesadi S, Azimi A, et al. Coenzyme Q10 supplementation ameliorates inflammatory markers in patients with multiple sclerosis: a double blind, placebo, controlled randomized trial. Nutr Neutrosci. 2015;18(4):169-76.
37. Ambrosone CB, Zirpoli GR, Hutson AD et al. Dietary supplement use during chemotherapy and survival outcomes of patients with breast cancer enrolled in a cooperative group clinical trial (SWOG S0221). Journal of Clinical Oncology. 2019;38(8):804-814.
38. Tafazoli A. Coenzyme Q10 in breast cancer care. Future Oncol. 2017 May;13(11):1035-1041. doi: 10.2217/fon-2016-0547. PMID: 28481148.

Formulasi Koenzim Q10
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.