Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Difteri general_alomedika 2023-08-08T11:21:16+07:00 2023-08-08T11:21:16+07:00
Vaksin Difteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Difteri

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Efek samping vaksin difteri biasanya ringan dan bersifat lokal, misalnya nyeri pada lokasi injeksi. Efek samping berat sangat jarang terjadi dan vaksin difteri dianggap sebagai vaksin yang paling aman diberikan dengan tolerabilitas yang baik. Interaksi obat dapat terjadi jika vaksin difteri diberikan pada pasien yang mendapat obat antikoagulan.[7]

Efek Samping

Efek samping vaksin difteri umumnya bersifat lokal dan dalam derajat ringan. Efek samping lokal yang banyak dialami adalah nyeri, bengkak, atau kemerahan pada lokasi injeksi.

Setelah pemberian dosis primer dan booster DTwP, reaksi sistemik seperti demam, iritabilitas, mengantuk, penurunan nafsu makan, dan muntah pernah dilaporkan. Efek samping berat jarang terjadi, dapat meliputi demam dengan suhu lebih dari 40,5°C, kejang demam, atau episode hipotonik-hiporesponsif.

Efek samping berat yang terjadi setelah pemberiaan sediaan DTaP mirip dengan yang dialami setelah DTwP, tetapi angka kejadiannya lebih kecil. Di sisi lain, sediaan DT dan DTaP sebanding dalam hal reaktivitas lokal dan sistemik.

Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan kejadian anafilaksis pada pemberian vaksin difteri. Meski begitu, tenaga kesehatan harus selalu waspada terhadap reaksi alergi berat pada setiap pemberian vaksin ini.[1,2,7]

Interaksi Obat

Pemberian vaksin difteri bersamaan dengan vaksin lain tidak mengganggu imunogenisitas terhadap masing-masing vaksin. Vaksin difteri dapat diberikan pada kunjungan yang sama dengan vaksin lainnya sesuai dengan jadwal yang disarankan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Vaksin difteri tidak berinteraksi dengan vaksin HPV (human papilloma virus), inactivated polio vaccine (IPV), oral polio vaccine (OPV), pneumococcal vaccine, vaksin rotavirus, measles-mumps-rubella (MMR), serta vaksin konjugat meningokokus.[1,2,7,8]

Meningkatkan Risiko Efek Samping

Pemberian bersamaan dengan terapi antikoagulan dapat meningkatkan risiko perdarahan atau hematoma.[3]

Menurunkan Efek Vaksin

Terapi imunosupresif, termasuk kemoterapi dan radioterapi, dapat menurunkan respon imun dari vaksin.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Aghnia Jolanda Putri

Referensi

1. Redfield RR, Kent CK, Leahy MA, et al. Prevention of Pertussis, Tetanus, and Diphtheria with Vaccines in the United States: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Morbidity and Mortality Weekly Report Recommendations and Reports Centers for Disease Control a. Recomm Reports. 2018;67(2):31. https://www.cdc.gov/vaccines/acip.
2. Truelove SA, Keegan LT, Moss WJ, et al. Clinical and epidemiological aspects of diphtheria: A systematic review and pooled analysis. Clin Infect Dis. 2020;71(1):89-97. doi:10.1093/cid/ciz808
3. MIMS. Diphtheria And Tetanus Toxoid Vaccine. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diphtheria and tetanus toxoid vaccine?mtype=generic
7. Centers for Disease Control and Prevention. Diphtheria, Tetanus, and Pertussis Vaccines. 2023. https://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccines/dtap-tdap-vaccine.html#:~:text=PDF – 29 pages%5D-,FDA approved this vaccine in 2005.,prevent infant pertussis in 2023.
8. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun. 2023.

Indikasi dan Dosis Vaksin Difteri
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
    Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 12:30
Imunisasi DPT kedua dengan riwayat muncul nodul di area imunisasi pertama
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin Konsul pasien anak 3 bulan rencana ingin melakukan imunisasi DPT 2 , tetapi riwayat imunisasi DPT pertama di hari ke 5 teraba nodul, di hari...
dr.maria endah purwani
Dibalas 13 Desember 2023, 10:01
Apakah vaksinasi dewasa difteri dan typhoid boleh berbarengan dengan vaksin lain?
Oleh: dr.maria endah purwani
1 Balasan
Alodokter.. ijin bertanya TS.Untuk vaksinasi dewasa difteri & typhoid apakah boleh berbarengan dengan vaksin lain atau tidak ya?Bila tidak boleh, vaksin apa...
dr.Deilla Dwi Wanda
Dibalas 10 Mei 2023, 18:46
Apakah boleh imunisasi DPT ke-2 berjarak lebih dari 2 bulan dengan DPT ke-3?
Oleh: dr.Deilla Dwi Wanda
3 Balasan
Izin bertanya dok.. maksimal jarak pemberian imunisasi DPT 2 ke DPT 3 bolehkah lebih dari 2 bulan?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.