Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Difteri general_alomedika 2023-08-08T11:23:22+07:00 2023-08-08T11:23:22+07:00
Vaksin Difteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Difteri

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Kontraindikasi vaksin difteri adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap vaksin ini atau komponen lain dalam sediaan, serta ensefalopati yang tidak dapat ditemukan sebabnya setelah 7 hari pemberian vaksin sejenis. Peringatan dan perhatian khusus diperlukan pada pasien dengan gangguan perdarahan dan pasien imunokompromais.[1,12]

Kontraindikasi

Vaksin difteri dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami reaksi alergi berat atau anafilaksis terhadap vaksin ini ataupun komponen lain dalam sediaan.[1,12]

Selain itu, karena adanya peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan peran komponen vaksin pertusis aseluler terhadap reaksi merugikan neurologis, ACIP (Advisory Committee on Immunization Practices) merekomendasikan DTaP/DTwP dikontraindikasikan pada anak dengan riwayat ensefalopati yang tidak diketahui sebabnya yang terjadi dalam 7 hari setelah pemberian vaksinasi DTaP/DTwP.[1]

Peringatan

Meskipun efek samping berat jarang terjadi pada penggunaan vaksin difteri, tenaga kesehatan dan orang tua pasien harus tetap mewaspadai potensi efek merugikan pada pasien dengan riwayat gangguan neurologis atau reaksi hipersensitivitas.[1]

Anak-anak maupun orang dewasa yang sedang sakit sedang atau berat dengan atau tanpa demam harus menunggu hingga sembuh sebelum menerima vaksin ini.[3,7]

Risiko Sindrom Guillain Barre

Vaksin difteri umumnya tersedia dalam bentuk kombinasi dengan vaksin tetanus. Perlu diwaspadai risiko sindrom Guillain Barre (GBS) yang muncul setelah pemberian vaksin tetanus. Risiko GBS dapat meningkat pada individu dengan riwayat GBS dalam waktu 6 minggu setelah menerima dosis sebelumnya.[12]

Pemberian pada Individu Imunokompromais

Jika diberikan kepada individu yang mengalami imunosupresi, pertimbangkan kemungkinan bahwa respon imun terhadap vaksin dan kemanjuran dapat berkurang.

Pada pasien HIV, penggunaan vaksin difteri sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Meski begitu, imunogenisitas vaksin mungkin lebih rendah dibandingkan individu imunokompeten.[12]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Aghnia Jolanda Putri

Referensi

1. Redfield RR, Kent CK, Leahy MA, et al. Prevention of Pertussis, Tetanus, and Diphtheria with Vaccines in the United States: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Morbidity and Mortality Weekly Report Recommendations and Reports Centers for Disease Control a. Recomm Reports. 2018;67(2):31. https://www.cdc.gov/vaccines/acip.
3. MIMS. Diphtheria And Tetanus Toxoid Vaccine. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diphtheria and tetanus toxoid vaccine?mtype=generic
7. Centers for Disease Control and Prevention. Diphtheria, Tetanus, and Pertussis Vaccines. 2023. https://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccines/dtap-tdap-vaccine.html#:~:text=PDF – 29 pages%5D-,FDA approved this vaccine in 2005.,prevent infant pertussis in 2023.
12. American Society of Health-System Pharmacists. Diphtheria and Tetanus Toxoids (Monograph). 2022. https://www.drugs.com/monograph/diphtheria-and-tetanus-toxoids.html

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Vaksin Difteri

Artikel Terkait

  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
    Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 12:30
Imunisasi DPT kedua dengan riwayat muncul nodul di area imunisasi pertama
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin Konsul pasien anak 3 bulan rencana ingin melakukan imunisasi DPT 2 , tetapi riwayat imunisasi DPT pertama di hari ke 5 teraba nodul, di hari...
dr.maria endah purwani
Dibalas 13 Desember 2023, 10:01
Apakah vaksinasi dewasa difteri dan typhoid boleh berbarengan dengan vaksin lain?
Oleh: dr.maria endah purwani
1 Balasan
Alodokter.. ijin bertanya TS.Untuk vaksinasi dewasa difteri & typhoid apakah boleh berbarengan dengan vaksin lain atau tidak ya?Bila tidak boleh, vaksin apa...
dr.Deilla Dwi Wanda
Dibalas 10 Mei 2023, 18:46
Apakah boleh imunisasi DPT ke-2 berjarak lebih dari 2 bulan dengan DPT ke-3?
Oleh: dr.Deilla Dwi Wanda
3 Balasan
Izin bertanya dok.. maksimal jarak pemberian imunisasi DPT 2 ke DPT 3 bolehkah lebih dari 2 bulan?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.