Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Difteri
Penggunaan vaksin difteri direkomendasikan pada kehamilan untuk perlindungan ibu dan janin. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah vaksin difteri dikeluarkan ke ASI, tetapi pemberiannya dianggap aman.[1,3,5,12]
Penggunaan pada Kehamilan
Pada kehamilan, vaksin difteri masuk dalam kategori C oleh FDA. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[1,3]
Menurut TGA (Therapeutic Goods Administration), vaksin difteri masuk kategori A. Kategori ini menaungi obat-obatan yang telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia produktif tanpa bukti peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain baik langsung maupun tidak langsung pada janin.[4]
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat merekomendasikan pemberian satu dosis Tdap pada wanita hamil. Vaksin ini bermanfaat untuk memberi perlindungan terhadap infeksi difteri pada ibu dan janin. Vaksin difteri sebaiknya diberikan pada awal trimester ketiga.[7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakah vaksin difteri keluar ke ASI. Menurut CDC, vaksin difteri aman diberikan pada wanita yang sedang menyusui.[5,12]
Penulisan pertama oleh: dr. Aghnia Jolanda Putri