Formulasi Vaksin Pneumokokus
Formulasi vaksin pneumokokus tersedia dalam 2 jenis, yaitu vaksin polisakarida dan vaksin terkonjugasi. Keduanya tersedia dalam bentuk dosis tunggal di dalam spuit injeksi untuk 1 kali pemberian. Di Indonesia, jenis yang tersedia adalah vaksin polisakarida (PPSV23) dan vaksin terkonjugasi.[6,7,13,15,16]
Bentuk Sediaan
Vaksin pneumokokus tersedia dalam 2 jenis, yaitu vaksin polisakarida dan vaksin terkonjugasi. Keduanya tersedia dalam sediaan dosis tunggal di dalam spuit yang dapat langsung diberikan.[6,7,13,15,16]
PPSV23
Saat ini, hanya ada 1 jenis vaksin polisakarida yang tidak terkonjugasi yang beredar dalam merek dagang Pneumovax23®. Vaksin ini mengandung 23 serotipe, yaitu serotipe 1, 2, 3, 4, 5, 6B, 7F, 8, 9N, 9V, 10A, 11A, 12F, 14, 15B, 17F, 18C, 19F, 19A, 20, 22F, 23F, dan 33F.
Vaksin ini tersedia dalam bentuk dosis tunggal dalam vial dan dosis tunggal dalam spuit. Sediaan vaksin PPSV23 memiliki volume 0,5 ml.[4,6,15]
Vaksin Terkonjugasi
Vaksin pneumokokus terkonjugasi yang tersedia di Indonesia adalah:
- Prevenar®: Serotipe 1, 3, 4, 5, 6A, 7F, 6B, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, 23F
- Synflorix®: Serotipe 1, 4, 5, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19F, dan 23F
- Pneumosil®: Serotipe 1, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 19A, 19F, dan 23F
Vaksin terkonjugasi tersedia dalam bentuk spuit dosis tunggal 0,5 ml. Setiap polisakarida terkonjugasi dengan protein D, yaitu protein yang terdapat di membran terluar Haemophilus influenzae, tetanus toksoid, atau difteri toksoid. Polisakarida 19F terkonjugasi dengan difteri toksoid. Polisakarida 18C terkonjugasi dengan tetanus toksoid. Polisakarida 3, 6A, dan 19A terkonjugasi secara individual dengan protein pembawa difteri non toksik cross-reactive material (CRM197). Sisanya terkonjugasi dengan protein D.[4,6,15]
Cara Penggunaan
Sebelum digunakan, vaksin perlu diinspeksi terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanggal kadaluarsa, adanya partikel di dalam vaksin, atau perubahan warna pada vaksin. Vaksin tidak boleh dalam keadaan beku. Jika ditemukan partikel, perubahan warna, atau pembekuan vaksin, maka vaksin tidak dapat digunakan.[6]
Vaksin pneumokokus polisakarida dapat diberikan secara intramuskular atau subkutan, sedangkan vaksin pneumokokus terkonjugasi hanya dapat diberikan secara intramuskular. Lokasi injeksi intramuskular bergantung dari usia pasien.[6,7,13,14]
Untuk pasien bayi dan anak yang lebih muda, penyuntikan di otot vastus lateralis yang terletak di anterolateral paha lebih direkomendasikan. Untuk anak yang lebih tua dan dewasa, penyuntikkan di otot deltoid yang terletak di lateral lengan atas lebih direkomendasikan. Saat melakukan injeksi, panjang jarum yang digunakan harus sesuai dengan usia pasien.[6,7]
Cara Penyimpanan
Vaksin pneumokokus harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu 2–8° C. Vaksin tidak boleh dibekukan. Jika vaksin beku, vaksin tidak dapat digunakan.[17]
Kombinasi dengan obat lain
Sampai saat ini belum ada sediaan kombinasi vaksin pneumokokus dengan vaksin yang lain karena vaksin pneumokokus sendiri telah membawa banyak antigen. Akan tetapi, vaksin pneumokokus dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain di ekstremitas yang berbeda. Beberapa studi menunjukkan bahwa pemberian kombinasi vaksin DTaP–HepB-Hib/IPV dengan vaksin pneumokokus tidak menunjukkan gangguan imunologi antar antigen.
Pemberian vaksin secara bersamaan ini dapat dilakukan dengan vaksin apapun kecuali vaksin herpes zoster dan vaksin meningokokus. Pemberian vaksin pneumokokus dan vaksin influenza dapat sedikit meningkatkan risiko kejang demam.[6,7,13,14,16]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani