Indikasi dan Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer
Indikasi vaksin COVID-19 Pfizer untuk menginduksi imunitas terhadap infeksi virus SARS-CoV-2. Vaksin ini telah direkomendasikan untuk individu berusia 12 tahun atau lebih sebagai upaya pencegahan COVID19. Dosis vaksin Pfizer diberikan 2 kali dengan jarak 21 hari.[1,2,4]
Dewasa dan Lansia
Vaksin COVID-19 Pfizer diberikan 2 dosis dengan interval 21 hari, tiap dosis sebanyak 0,3 mL. Individu yang mendapatkan dosis kedua dalam waktu 17‒25 hari setelah dosis pertama maka dianggap telah divaksinasi lengkap.[1,2,4,32]
Individu yang mendapat dosis pertama vaksin Pfizer direkomendasikan agar dapat melengkapi vaksinasi dosis kedua dengan vaksin Pfizer. Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk lansia berusia ≥65 tahun sebagai upaya pencegahan COVID-19.[1,2,4]
Anak usia >12 tahun
Vaksin COVID-19 Pfizer diberikan dalam 2 dosis dengan interval 21 hari, tiap dosis sebanyak 0,3 mL. Belum tersedia data mengenai keamanan dan efikasi vaksin Pfizer pada anak berusia kurang dari 12 tahun. Hingga saat ini, penelitian mengenai vaksin Pfizer hanya melibatkan subjek berusia 12 tahun ke atas.[1,2,4]
Kombinasi dengan Vaksin COVID-19 Lain (Mix-and-Match)
Skema vaksinasi heterolog saat ini telah dipelajari untuk kombinasi vaksin Pfizer dengan vaksin lain. Skema ini kadang disebut vaksinasi mix and match, di mana vaksin yang berbeda diberikan untuk dosis kedua. Tujuannya adalah meningkatkan respons imunitas seluler dan humoral, serta mengurangi hambatan keterbatasan suplai.[16,17].
Studi mix-and-match vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh Liu et al pada 100 orang berusia >50 tahun menunjukan bahwa regimen vaksin COVID-19 Pfizer dan vaksin COVID-19 AstraZeneca menghasilkan kadar IgG anti-spike SARS-CoV-2 yang lebih tinggi daripada regimen vaksin COVID-19 AstraZeneca homolog.[35]
Uji acak terkontrol lain dilakukan oleh Borobia et al pada 676 pasien sehat berusia 18–60 tahun. Hasil uji menunjukan bahwa kombinasi vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai dosis pertama dan vaksin COVID-19 Pfizer sebagai dosis kedua menghasilkan lebih banyak antibodi netralisasi SARS-CoV-2 sebesar 37 kali lipat, dan sel imunitas spesifik SARS-CoV-2 sebesar 4 kali lipat.[34]
Studi di Jerman juga menunjukan hal serupa. Sebanyak 96 individu sehat mendapatkan vaksin COVID-19 dengan konsep mix and match. Vaksin yang diteliti adalah vaksin COVID-19 AstraZeneca (vaksin vector) digabungkan dengan vaksin mRNA, yaitu COVID-19 Pfizer atau vaksin COVID-19 Moderna. Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian vaksin heterolog dapat menginduksi respons imunitas seluler dan humoral yang lebih kuat terhadap infeksi COVID-19.[36]
Saat ini, masih berlangsung sebuah uji acak terkontrol yang dilakukan di Kanada pada 1.200 individu sehat dengan menggunakan berbagai jenis vaksin COVID-19. Mix and Match of the Second COVID-19 Vaccine Dose for Safety and Immunogenicity (MOSAIC) diperkirakan akan selesai pada tahun 2023.[16,17]