Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer general_alomedika 2024-05-28T11:44:16+07:00 2024-05-28T11:44:16+07:00
Vaksin COVID-19 Pfizer
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi vaksin COVID-19 Pfizer untuk menginduksi imunitas terhadap infeksi virus SARS-CoV-2. Vaksin ini telah direkomendasikan untuk individu berusia 12 tahun atau lebih sebagai upaya pencegahan COVID19. Dosis vaksin Pfizer diberikan 2 kali dengan jarak 21 hari.[1,2,4]

Dewasa dan Lansia

Vaksin COVID-19 Pfizer diberikan 2 dosis dengan interval 21 hari, tiap dosis sebanyak 0,3 mL. Individu yang mendapatkan dosis kedua dalam waktu 17‒25 hari setelah dosis pertama maka dianggap telah divaksinasi lengkap.[1,2,4,32]

Individu yang mendapat dosis pertama vaksin Pfizer direkomendasikan agar dapat melengkapi vaksinasi dosis kedua dengan vaksin Pfizer. Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk lansia berusia ≥65 tahun sebagai upaya pencegahan COVID-19.[1,2,4]

Anak usia >12 tahun

Vaksin COVID-19 Pfizer diberikan dalam 2 dosis dengan interval 21 hari, tiap dosis sebanyak 0,3 mL. Belum tersedia data mengenai keamanan dan efikasi vaksin Pfizer pada anak berusia kurang dari 12 tahun. Hingga saat ini, penelitian mengenai vaksin Pfizer hanya melibatkan subjek berusia 12 tahun ke atas.[1,2,4]

Kombinasi dengan Vaksin COVID-19 Lain (Mix-and-Match)                   

Skema vaksinasi heterolog saat ini telah dipelajari untuk kombinasi vaksin Pfizer dengan vaksin lain. Skema ini kadang disebut vaksinasi mix and match, di mana vaksin yang berbeda diberikan untuk dosis kedua. Tujuannya adalah meningkatkan respons imunitas seluler dan humoral, serta mengurangi hambatan keterbatasan suplai.[16,17].

Studi mix-and-match vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh Liu et al pada 100 orang berusia >50 tahun menunjukan bahwa regimen vaksin COVID-19 Pfizer dan vaksin COVID-19 AstraZeneca menghasilkan kadar IgG anti-spike SARS-CoV-2 yang lebih tinggi daripada regimen vaksin COVID-19 AstraZeneca homolog.[35]

Uji acak terkontrol lain dilakukan oleh Borobia et al pada 676 pasien sehat berusia 18–60 tahun. Hasil uji menunjukan bahwa kombinasi vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai dosis pertama dan vaksin COVID-19 Pfizer sebagai dosis kedua menghasilkan lebih banyak antibodi netralisasi SARS-CoV-2 sebesar 37 kali lipat, dan sel imunitas spesifik SARS-CoV-2 sebesar 4 kali lipat.[34]

Studi di Jerman juga menunjukan hal serupa. Sebanyak 96 individu sehat mendapatkan vaksin COVID-19 dengan konsep mix and match. Vaksin yang diteliti adalah vaksin COVID-19 AstraZeneca (vaksin vector) digabungkan dengan vaksin mRNA, yaitu COVID-19 Pfizer atau vaksin COVID-19 Moderna. Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian vaksin heterolog dapat menginduksi respons imunitas seluler dan humoral yang lebih kuat terhadap infeksi COVID-19.[36]

Saat ini, masih berlangsung sebuah uji acak terkontrol yang dilakukan di Kanada pada 1.200 individu sehat dengan menggunakan berbagai jenis vaksin COVID-19. Mix and Match of the Second COVID-19 Vaccine Dose for Safety and Immunogenicity (MOSAIC) diperkirakan akan selesai pada tahun 2023.[16,17]

Referensi

1. Fact sheet for Healthcare Providers Administering Vaccine (Vaccination Providers). 2021. FDA. https://www.fda.gov/media/144413/download
2. Fact sheet for health care providers emergency use authorization (EUA) of Comirnaty. 2021. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Fact%20Sheet%20For%20Health%20Care_%28Bahasa%20Inggris%29_Comirnaty%20Suspensi%20Injeksi%20225%20mcg_MRNA%20OF%20SARS-COV%202%20VIRUS%20SPIKE%20PROTEIN_EUA2108602043A1%20%26%20EUA2155900143A1_2021.pdf
4. Lembar Fakta untuk Penyedia Pelayanan Kesehatan Izin Penggunaan dalam Keadaan Darurat Comirnaty. 2021. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Fact%20Sheet%20For%20Health%20Care_%28Bahasa%20Indonesia%29_Comirnaty%20Suspensi%20Injeksi%20225%20mcg_MRNA%20OF%20SARS-COV%202%20VIRUS%20SPIKE%20PROTEIN_EUA2108602043A1%20%26%20EUA2155900143A1_2021.pdf
16. Mix and Match of the Second COVID-19 Vaccine Dose for Safety and Immunogenicity (MOSAIC). 2021. ClinicalTrials.gov identifier NCT04894435. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04894435
17. Hillus D, Schwarz T, Tober L, et al. Safety, reactogenicity, and immunogenicity of homologous and heterologous prime-boost immunisation with ChAdOx1 nCoV-19 and BNT162b2: a prospective cohort study. 2021. The Lancet. https://doi.org/10.1016/S2213-2600(21)00357-X
34. Borobia et al. Immunogenicity and reactogenicity of BNT162b2 booster in ChAdOx1-S-primed participants (CombiVacS): a multicentre, open-label, randomised, controlled, phase 2 trial. The Lancet. June 2021.
36. Schmidt T, Klemis V, Schub D, et al. Immunogenicity and reactogenicity of heterologous ChAdOx1 nCoV-19/mRNA vaccination. Nature medicine. 2021 Available from: https://www.nature.com/articles/s41591-021-01449-9.pdf

Formulasi Vaksin COVID-19 Pfizer
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
    Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
    Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Vaksin untuk Umrah dan Haji
    Vaksin untuk Umrah dan Haji

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nur Alty Fitrianti
Dibalas 23 Maret 2023, 14:45
Vaksin Booster kedua Covid19
Oleh: dr.Nur Alty Fitrianti
3 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Untuk pemberian booster kedua vaksin Covid19 apakah Wajib berjarak 6 bulan dari booster pertama. Atau terdapat aturan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 09 Januari 2023, 12:17
Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan ‒ 5 Tahun: Bukti Ilmiah - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,BPOM, yang didukung oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), telah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 November 2022, 14:55
Muncul efek samping hipertensi dan palpitasi setelah vaksinasi COVID-19 dosis keempat - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dokter Badai SpJP, beberapa pasien mengeluhkan tensi naik dan jantung berdebar hingga lebih dari 1 hari pasca vaksin covid-19 dosis ke-4. Apakah Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.