Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin COVID-19 Pfizer general_alomedika 2024-05-28T11:52:18+07:00 2024-05-28T11:52:18+07:00
Vaksin COVID-19 Pfizer
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin COVID-19 Pfizer

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi vaksin COVID-19 Pfizer diberikan kepada individu yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap semua komponen vaksin, termasuk komponen eksipien. Setelah penyuntikan vaksin, individu harus diobservasi minimal selama 15 menit sebelum pulang untuk penilaian efek samping.[1,2,4]

Kontraindikasi              

Vaksin Pfizer dikontraindikasikan pada individu yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap komponen vaksin ini, termasuk komponen eksipiennya. Vaksinasi dosis kedua dengan vaksin Pfizer tidak diberikan pada individu yang mengalami reaksi anafilaksis setelah pemberian vaksin Pfizer dosis pertama.[1,2,4]

Peringatan

Peringatan sebelum pemberian vaksin Pfizer adalah menentukan kelayakan individu untuk menerima vaksin, seperti:

  • Vaksinasi harus ditunda pada individu yang mengalami demam akut atau infeksi akut, sedangkan infeksi ringan atau demam derajat ringan seharusnya tidak menghalangi vaksinasi
  • Vaksin ini harus diberikan secara berhati-hati pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan atau pasien dengan gangguan koagulasi (seperti hemofilia) karena perdarahan atau memar bisa terjadi pada pemberian injeksi intramuskular
  • Efikasi, keamanan, dan imunogenisitas vaksin belum diteliti pada individu yang imunodefisiensi, termasuk individu yang mendapat terapi imunosupresif. Efikasi vaksin ini bisa jadi lebih rendah pada kondisi imunodefisiensi
  • Pada pasien imunodefisiensi seperti HIV, PAPDI (Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) merekomendasikan agar vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan apabila pasien berada dalam kondisi klinis yang baik dan mengkonsumsi obat ARV secara teratur
  • Pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, PAPDI merekomendasikan agar vaksinasi COVID-19 tetap dapat diberikan pada pasien tanpa atau dengan dialisis asalkan kondisinya stabil. Kriteria stabil di antaranya pasien tidak sedang mengalami komplikasi akut terkait penyakit ginjal kronis dan menurut dokter yang merawat layak untuk menjalani vaksinasi[1,2,4]

Sedangkan peringatan selama dan setelah penyuntikan vaksin Pfizer adalah:

  • Observasi ketat minimal selama 15 menit harus dilakukan setelah vaksinasi
  • Perlengkapan medis yang adekuat harus disediakan untuk menanggulangi reaksi alergi akut yang mungkin terjadi
  • Reaksi terkait kecemasan seperti reaksi vasovagal (syncope), hiperventilasi, atau reaksi terkait stres dapat terjadi sehubungan dengan vaksinasi[1,2,4]

Secara umum, efek samping dapat terjadi dalam 6 minggu pasca pemberian vaksin. Pelaporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dapat dilakukan secara daring melalui http://keamananvaksin.kemkes.go.id/, atau secara langsung melalui puskesmas setempat dan diteruskan ke Tim KIPI tingkat Kabupaten/Kota, Komda PP KIPI, Komnas PP KIPI, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.[26-28]

Referensi

1. Fact sheet for Healthcare Providers Administering Vaccine (Vaccination Providers). 2021. FDA. https://www.fda.gov/media/144413/download
2. Fact sheet for health care providers emergency use authorization (EUA) of Comirnaty. 2021. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Fact%20Sheet%20For%20Health%20Care_%28Bahasa%20Inggris%29_Comirnaty%20Suspensi%20Injeksi%20225%20mcg_MRNA%20OF%20SARS-COV%202%20VIRUS%20SPIKE%20PROTEIN_EUA2108602043A1%20%26%20EUA2155900143A1_2021.pdf
4. Lembar Fakta untuk Penyedia Pelayanan Kesehatan Izin Penggunaan dalam Keadaan Darurat Comirnaty. 2021. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Fact%20Sheet%20For%20Health%20Care_%28Bahasa%20Indonesia%29_Comirnaty%20Suspensi%20Injeksi%20225%20mcg_MRNA%20OF%20SARS-COV%202%20VIRUS%20SPIKE%20PROTEIN_EUA2108602043A1%20%26%20EUA2155900143A1_2021.pdf
26. Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi COVID-19 pada Pasien dengan Penyakit Penyerta/ Komorbid. Maret 2021. Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. https://www.papdi.or.id/berita/info-papdi/1024-rekomendasi-papdi-tentang-pemberian-vaksinasi-covid-19-pada-pasien-dengan-penyakit-penyerta-komorbid-revisi-18-maret-2021
27. Safety of COVID-19 Vaccines. 2021. CDC. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/safety/safety-of-vaccines.html
28. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi. 2017. Kemenkes Indonesia. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi_.pdf

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Vaksin COVID-1...

Artikel Terkait

  • Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
    Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
    Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Vaksin untuk Umrah dan Haji
    Vaksin untuk Umrah dan Haji

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nur Alty Fitrianti
Dibalas 23 Maret 2023, 14:45
Vaksin Booster kedua Covid19
Oleh: dr.Nur Alty Fitrianti
3 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Untuk pemberian booster kedua vaksin Covid19 apakah Wajib berjarak 6 bulan dari booster pertama. Atau terdapat aturan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 09 Januari 2023, 12:17
Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan ‒ 5 Tahun: Bukti Ilmiah - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,BPOM, yang didukung oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), telah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 November 2022, 14:55
Muncul efek samping hipertensi dan palpitasi setelah vaksinasi COVID-19 dosis keempat - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dokter Badai SpJP, beberapa pasien mengeluhkan tensi naik dan jantung berdebar hingga lebih dari 1 hari pasca vaksin covid-19 dosis ke-4. Apakah Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.