Farmakologi Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Farmakologi vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah vaksin yang menstimulasi respon antibodi dan imunitas seluler untuk proteksi terhadap penularan COVID-19. Vaksin ini mengandung rekombinan tunggal, adenovirus simpanse yang sudah tidak memiliki kemampuan bereplikasi (ChAdOx 1), yang dapat mengkodekan glikoprotein S dari SARS-CoV-2.[1,3,6]
Farmakodinamik
Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin dengan kandungan vektor adenovirus rekombinan (ChAdOx 1) yang mengkode glikoprotein S virus SARS-CoV-2. Vaksin ini mengandung adenovirus simpanse yang sudah tidak memiliki kemampuan bereplikasi, tetapi dapat mengkode glikoprotein S virus SARS-CoV-2. Berdasarkan tipe vaksin COVID-19, vaksin AstraZeneca termasuk dalam tipe vaksin vektor virus yang serupa dengan vaksin penyakit ebola.[1,3,6]
Setelah pemberian vaksin, glikoprotein S akan diekspresikan secara lokal sehingga menstimulasi respon antibodi dan imunitas seluler yang akhirnya berkontribusi pada proteksi terhadap COVID-19.[1,3,6]
Telah terdapat penelitian yang menginvestigasi efikasi vaksin ini terhadap varian virus SARS-CoV-2 yang baru muncul, termasuk varian B.1.351 (501Y.V2) yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan.[13]
Farmakokinetik
Belum terdapat studi farmakokinetik mengenai vaksin AstraZeneca.[1–3,16,17]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli