Epidemiologi Infeksi Virus Nipah
Data epidemiologi infeksi virus Nipah menunjukkan telah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di 5 negara yaitu Malaysia, Singapura, Bangladesh, India, dan Filipina. Hingga saat ini, di Indonesia belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah pada manusia.[1,3,6,12]
Global
KLB infeksi virus Nipah dilaporkan pertama kali pada September 1998 di Kampung Sungai Nipah Malaysia. KLB ini menyerang para peternak babi yang dilaporkan memiliki gejala antara lain demam, sakit kepala, dan penurunan kesadaran. KLB infeksi virus Nipah kemudian terjadi Singapura pada tahun 1999.[3,6,12]
Sejak tahun 2001, KLB infeksi virus Nipah dilaporkan hampir tiap tahunnya di beberapa wilayah Bangladesh dengan total sebanyak 261 kasus bergejala dengan 199 kematian. KLB juga telah terjadi di berbagai daerah India dan bahkan pernah menyebabkan tingkat mortalitas hingga 91 % pada tahun 2018.[6,16]
Pada tahun 2014, KLB infeksi virus Nipah dilaporkan terjadi di Filipina dengan transmisi virus antar manusia. Diketahui bahwa strain virus Nipah pada KLB ini mirip dengan strain virus Nipah pada KLB pertama di Malaysia yang mana tidak ditransmisikan antar-manusia. Ini menunjukkan kemungkinan ko-evolusi strain virus Nipah yang berbeda pada reservoir atau adanya mutasi strain virus.[3,12,13]
Hingga saat ini, sebanyak 2 strain virus Nipah yang telah ditemukan yaitu NiV-M, dari KLB Malaysia dan Singapura, dan NiV-B dari KLB Bangladesh dan India. NiV-B memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dan menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan NiV-M.[1,3,6]
Sebagian besar kasus infeksi NiV-B memunculkan gejala respirasi dan ensefalitis yang letal, sementara kasus infeksi NiV-M didominasi gejala ensefalitis dan hanya sedikit kasus dengan gejala respirasi.[3,6]
Indonesia
Di Indonesia, belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah pada manusia hingga saat ini. Namun, data uji serologi yang dilakukan di Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Barat, menunjukkan seropositivitas virus Nipah pada kelelawar jenis Pteropus vampyrus dengan prevalensi sebesar 18-30%.[1,19]
Mortalitas
Mortalitas infeksi virus Nipah memiliki tingkat tinggi yakni sebesar 40–75%. Mortalitas biasanya disebabkan oleh kegagalan multiorgan.[4,20,21]