Etiologi Infeksi Virus Nipah
Etiologi infeksi virus Nipah yaitu virus Nipah (NiV) dari golongan Paramyxovirus yang termasuk dalam genus Henipavirus, famili Paramyxoviridae. Kelelawar buah dari genus Pteropus merupakan reservoir alami dari virus Nipah.[1,2]
Penularan juga dapat terjadi melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain, lalu menularkan ke manusia. Hewan yang terbukti sebagai intermediate host adalah babi.[1,2]
Etiologi
Virus Nipah memiliki amplop dengan nukleokapsid berfilamen dengan genom yang terdiri dari RNA sense negatif rantai tunggal. Virus Nipah awalnya sering disebut Hendra-like virus karena strukturnya yang mirip.[1,3]
Virus Nipah relatif stabil di lingkungan dan tetap dapat hidup pada suhu 70°C selama 1 jam meskipun konsentrasi virus akan berkurang. Virus ini dapat terinaktivasi dengan sabun, deterjen, disinfektan seperti sodium hypochlorite, ataupun dengan pemanasan pada suhu 100°C selama minimal 15 menit.[1]
Virus Nipah memiliki waktu paruh hidup 18 jam dalam urin kelelawar buah yang merupakan reservoir alami virus. Virus ini dapat bertahan hidup sampai 3 hari dalam cairan buah, lebih dari 6 hari dalam cairan nira/aren yang diolah pada pH 7.0 suhu 22°C, dan beberapa hari dalam larutan tinggi gula.[7]
Reservoir Virus Nipah
Reservoir alami virus Nipah adalah kelelawar buah dari genus Pteropus yang sering ditemukan di area perkebunan dan pertanian. Kelelawar Pteropus yang terinfeksi tidak memunculkan gejala, namun virus Nipah dapat ditemukan pada saliva, urin, semen dan feses kelelawar Pteropus.[1,10]
Beberapa spesies kelelawar yang dilaporkan seropositif terhadap virus Nipah antara lain Pteropus giganteus, Pteropus lylei, Pteropus hypomelanus, dan Pteropus vampyrus.[8,11]
Intermediate Host Virus Nipah
Virus Nipah dapat ditransmisikan ke manusia secara langsung atau melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain dan kemudian menular ke manusia. Hingga saat ini, intermediate host yang terbukti mentransmisikan virus ke manusia adalah babi.[12,13]
Beberapa hewan lain yang dicurigai sebagai intermediate host virus Nipah meliputi kuda, anjing, kucing, dan kambing.[13]
Faktor Risiko
Faktor resiko infeksi virus Nipah pada manusia antara lain jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan durasi kontak. Pasien laki-laki berisiko terinfeksi 8 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pasien berusia lebih dari 45 tahun diketahui lebih beresiko terhadap infeksi virus Nipah.[3,9,14]
Pekerja rumah pemotongan hewan, penjual daging, peternak, petani nira/aren, dan petugas kesehatan adalah pekerjaan yang beresiko terhadap infeksi virus Nipah. Durasi kontak dengan hewan/orang terinfeksi atau cairan tubuhnya selama lebih dari 48 jam juga meningkatkan resiko infeksi virus Nipah.[3,9,14]