Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Infeksi Virus Nipah general_alomedika 2022-04-01T11:15:30+07:00 2022-04-01T11:15:30+07:00
Infeksi Virus Nipah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Infeksi Virus Nipah

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Etiologi infeksi virus Nipah yaitu virus Nipah (NiV) dari golongan Paramyxovirus yang termasuk dalam genus Henipavirus, famili Paramyxoviridae. Kelelawar buah dari genus Pteropus merupakan reservoir alami dari virus Nipah.[1,2]

Penularan juga dapat terjadi melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain, lalu menularkan ke manusia. Hewan yang terbukti sebagai intermediate host adalah babi.[1,2]

Etiologi

Virus Nipah memiliki amplop dengan nukleokapsid berfilamen dengan genom yang terdiri dari RNA sense negatif rantai tunggal. Virus Nipah awalnya sering disebut Hendra-like virus karena strukturnya yang mirip.[1,3]

Virus Nipah relatif stabil di lingkungan dan tetap dapat hidup pada suhu 70°C selama 1 jam meskipun konsentrasi virus akan berkurang. Virus ini dapat terinaktivasi dengan sabun, deterjen, disinfektan seperti sodium hypochlorite, ataupun dengan pemanasan pada suhu 100°C selama minimal 15 menit.[1]

Virus Nipah memiliki waktu paruh hidup 18 jam dalam urin kelelawar buah yang merupakan reservoir alami virus. Virus ini dapat bertahan hidup sampai 3 hari dalam cairan buah, lebih dari 6 hari dalam cairan nira/aren yang diolah pada pH 7.0 suhu 22°C, dan beberapa hari dalam larutan tinggi gula.[7]

Reservoir Virus Nipah

Reservoir alami virus Nipah adalah kelelawar buah dari genus Pteropus yang sering ditemukan di area perkebunan dan pertanian. Kelelawar Pteropus yang terinfeksi tidak memunculkan gejala, namun virus Nipah dapat ditemukan pada saliva, urin, semen dan feses kelelawar Pteropus.[1,10]

Beberapa spesies kelelawar yang dilaporkan seropositif terhadap virus Nipah antara lain Pteropus giganteus, Pteropus lylei, Pteropus hypomelanus, dan Pteropus vampyrus.[8,11]

Intermediate Host Virus Nipah

Virus Nipah dapat ditransmisikan ke manusia secara langsung atau melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain dan kemudian menular ke manusia. Hingga saat ini, intermediate host yang terbukti mentransmisikan virus ke manusia adalah babi.[12,13]

Beberapa hewan lain yang dicurigai sebagai intermediate host virus Nipah meliputi kuda, anjing, kucing, dan kambing.[13]

Faktor Risiko

Faktor resiko infeksi virus Nipah pada manusia antara lain jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan durasi kontak. Pasien laki-laki berisiko terinfeksi 8 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pasien berusia lebih dari 45 tahun diketahui lebih beresiko terhadap infeksi virus Nipah.[3,9,14]

Pekerja rumah pemotongan hewan, penjual daging, peternak, petani nira/aren, dan petugas kesehatan adalah pekerjaan yang beresiko terhadap infeksi virus Nipah. Durasi kontak dengan hewan/orang terinfeksi atau cairan tubuhnya selama lebih dari 48 jam juga meningkatkan resiko infeksi virus Nipah.[3,9,14]

Referensi

1. R. K. Singh, K. Dhama, S. Chakraborty, R. Tiwari, S. Natesan, R. Khandia, A. Munjal, K. S. Vora, S. K. Latheef, K. Karthik, Y. Singh Malik, R. Singh, W. Chaicumpa and D. T. Mourya, Nipah virus: epidemiology, pathology, immunobiology and advances in diagnosis, vaccine designing and control strategies - a comprehensive review, The veterinary quarterly, 2019, 39(1), 26–55. https://doi.org/10.1080/01652176.2019.1580827
2. Aditi and M. Shariff, Nipah virus infection: A review, Epidemiology and Infection, 2019, 147, E95. https://doi.org/10.1017/S0950268819000086
3. Centers for Disease Control and Prevention, Nipah Virus (NiV), 2020,.
7. M. S. Islam, H. M. Sazzad, S. M. Satter, S. Sultana, M. J. Hossain, M. Hasan, M. Rahman, S. Campbell, D. L. Cannon, U. Ströher, P. Daszak, S. P. Luby, and E. S. Gurley, Nipah Virus Transmission from Bats to Humans Associated with Drinking Traditional Liquor Made from Date Palm Sap, Bangladesh, 2011-2014, Emerging infectious diseases, 2016, 22(4), 664–670. https://doi.org/10.3201/eid2204.151747
8. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,.
12. D. D. Kulkarni, C. Tosh, G. Venkatesh, and K. D. Senthil, Nipah virus infection: current scenario, Indian journal of virology : an official organ of Indian Virological Society, 2013, 24(3), 398–408. https://doi.org/10.1007/s13337-013-0171-y
13. P. K. Ching, V. C. de los Reyes, M. N. Sucaldito, E. Tayag, A. B. Columna-Vingno, F. F. Malbas Jr, G. C. Bolo Jr, J. J. Sejvar, D. Eagles, G. Playford, E. Dueger, Y. Kaku, S. Morikawa, M. Kuroda, G. A. Marsh, G. A., S. McCullough and A. R. Foxwell, Outbreak of henipavirus infection, Philippines, 2014, Emerging infectious diseases, 2015, 21(2), 328–331. https://doi.org/10.3201/eid2102.141433
14. K. Adeeba, J. G. Khean. Nipah and Hendra viral encephalitis. Uptodate. 2020.

Patofisiologi Infeksi Virus Nipah
Epidemiologi Infeksi Virus Nipah
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.