Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Infeksi Virus Nipah general_alomedika 2022-04-01T11:15:44+07:00 2022-04-01T11:15:44+07:00
Infeksi Virus Nipah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Infeksi Virus Nipah

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Penatalaksanaan infeksi virus Nipah bersifat simtomatik dan suportif dengan tetap memperhatikan kewaspadaan transmisi. Pasien yang diduga maupun terkonfirmasi infeksi virus Nipah dianjurkan untuk dirawat dalam ruang isolasi.[2,4,23]

Pengembangan Medikamentosa

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk infeksi virus Nipah. Beberapa agen terapi masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Favipiravir dan neutralizing human monoclonal antibody (anti-G dan anti-F monoclonal antibodies) baru teruji efektif pada hewan coba. Klorokuin dan natural ligands of ephrin-B2 baru teruji efektifitasnya secara in vitro.[1,3,6]

Terapi Suportif

Tatalaksana infeksi virus Nipah bersifat simtomatik dan suportif sesuai keluhan, seperti menggunakan paracetamol bila didapat keluhan demam atau nyeri kepala.·

Pasien dengan gejala pneumonia berat atau gagal napas perlu diberikan ventilasi mekanik. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan dengan rehidrasi intravena dan koreksi elektrolit.[1,3,5,8]

Isolasi Kasus

Kasus suspek, probable, dan konfirmasi harus segera dirujuk ke rumah sakit rujukan dan diisolasi. Disarankan isolasi selama 21 hari setelah teridentifikasi infeksi.[3,23]

Selama isolasi, pemeriksaan follow up RT-PCR perlu dilakukan pada setiap kasus. Pemeriksaan follow up pada kasus suspek dan probable dilakukan pada hari pertama dan kedua dengan selisih waktu 24 jam, serta bila ada perburukan. Pemeriksaan follow up pada kasus konfirmasi dilakukan setiap minggu (pada hari ke-7, hari ke-14, dan seterusnya).[24]

Pasien dengan kriteria kasus suspek dan probable dinyatakan selesai isolasi bila tidak memenuhi kriteria pasien konfirmasi. Pasien dengan kriteria kasus konfirmasi dinyatakan selesai isolasi apabila hasil pemeriksaan RT-PCR negatif pada dua kali pemeriksaan berturut-turut dengan selang waktu lebih dari 24 jam.[3,24]

Jika pasien sudah memenuhi kriteria selesai isolasi namun masih perlu perawatan lanjutan, pasien dapat dirawat di ruang perawatan non isolasi.[3,24]

Monitor dan Follow up

Pasien yang telah selesai perawatan dan dinyatakan sembuh dari infeksi virus Nipah, perlu dilakukan monitor dan follow up 2 minggu setelah pasien keluar dari rumah sakit untuk mengawasi gejala residu yang mungkin terjadi.[18]

Pasien dengan gejala residu menetap perlu dilakukan fisioterapi dan diedukasi bahwa gejala residu dapat menetap sampai beberapa tahun.[4,18]

Referensi

1. R. K. Singh, K. Dhama, S. Chakraborty, R. Tiwari, S. Natesan, R. Khandia, A. Munjal, K. S. Vora, S. K. Latheef, K. Karthik, Y. Singh Malik, R. Singh, W. Chaicumpa and D. T. Mourya, Nipah virus: epidemiology, pathology, immunobiology and advances in diagnosis, vaccine designing and control strategies - a comprehensive review, The veterinary quarterly, 2019, 39(1), 26–55. https://doi.org/10.1080/01652176.2019.1580827
2. Aditi and M. Shariff, Nipah virus infection: A review, Epidemiology and Infection, 2019, 147, E95. https://doi.org/10.1017/S0950268819000086
3. Centers for Disease Control and Prevention, Nipah Virus (NiV), 2020,.
4. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,
5. V. K. Chattu, R. Kumar, S. Kumary, F. Kajal, and J. K. David, Nipah virus epidemic in southern India and emphasizing "One Health" approach to ensure global health security, Journal of family medicine and primary care, 2018, 7(2), 275–283. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_137_18
6. P. V. Soman, G. Krishna, and V. M. Valiya, Nipah Virus: Past Outbreaks and Future Containment, Viruses, 2020, 12(4), 465. https://doi.org/10.3390/v12040465
7. M. S. Islam, H. M. Sazzad, S. M. Satter, S. Sultana, M. J. Hossain, M. Hasan, M. Rahman, S. Campbell, D. L. Cannon, U. Ströher, P. Daszak, S. P. Luby, and E. S. Gurley, Nipah Virus Transmission from Bats to Humans Associated with Drinking Traditional Liquor Made from Date Palm Sap, Bangladesh, 2011-2014, Emerging infectious diseases, 2016, 22(4), 664–670. https://doi.org/10.3201/eid2204.151747
8. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,

Diagnosis Infeksi Virus Nipah
Prognosis Infeksi Virus Nipah
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.