Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Infeksi Virus Nipah general_alomedika 2025-08-12T16:13:25+07:00 2025-08-12T16:13:25+07:00
Infeksi Virus Nipah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Infeksi Virus Nipah

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Patofisiologi infeksi virus Nipah diawali dengan masuknya virus ke dalam host melalui jalur oro-nasal. Infeksi virus Nipah dapat menyebabkan kegagalan multi organ seperti paru-paru, limpa, ginjal dan otak. [1,2]

Infeksi virus Nipah dapat ditransmisikan antar-manusia maupun secara zoonotik dari hewan ke manusia. Kelelawar dari genus Pteropus merupakan reservoir alami virus Nipah.[1,2]

Penularan juga dapat terjadi melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain, lalu menularkan ke manusia. Hewan yang terbukti sebagai intermediate host adalah babi.[1,2]

Patofisiologi Virus Nipah

Lokasi replikasi awal virus pada manusia masih belum diketahui secara pasti. Konsentrasi antigen yang tinggi di limfoid dan jaringan respirasi mengindikasikan kemungkinan lokasi replikasi virus awal pada jaringan tersebut. Masa inkubasi virus Nipah adalah 4-14 hari, dan dapat mencapai 45 hari. [1,3]

Pada tahap awal penyakit, virus akan menginfeksi sel epitel bronkus dan pneumosit tipe II di alveolus, yang kemudian menginduksi sitokin inflamasi dan berkembang menjadi acute respiratory distress syndrome (ARDS).[1,3,4]

Pada tahap lanjut penyakit, virus akan menyebar ke sel endotel paru-paru, dan masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk bebas atau terikat leukosit. Selain paru-paru, organ limpa, ginjal dan otak dapat menjadi organ target yang menyebabkan kegagalan multiorgan.[1,3,4]

Infeksi pada limpa dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan septikemia dan gangguan fungsi ginjal, sedangkan infeksi pada otak dapat menyebabkan ensefalitis, kejang, hingga koma.[1]

Virus Nipah dapat masuk ke sistem saraf pusat secara hematogen yakni melalui pleksus koroid atau pembuluh darah otak besar dan/atau secara anterograd, yakni melalui saraf penciuman.[1,3]

Sawar darah otak (blood brain barrier) akan terganggu, sehingga mengekspresikan IL-1β dan tumor necrosis factor (TNF)-α, dan mulai memunculkan tanda-tanda neurologis. Kejadian ini kemudian menyebabkan ensefalitis Nipah[1,3]

Transmisi Virus Nipah

Transmisi zoonotik terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, salah satunya dengan kontak dengan cairan tubuh hewan tersebut termasuk darah, urin, droplets, air liur, feses.[1,2,8,9]

Reservoir utama virus Nipah adalah kelelawar buah dari genus Pteropus. Virus Nipah juga dapat ditransmisikan ke manusia melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain dan kemudian menular ke manusia.[1,4]

Hingga saat ini, intermediate host yang terbukti mentransmisikan virus ke manusia adalah babi. Selain pada babi, virus Nipah juga teridentifikasi pada kuda, anjing, kucing, dan kambing secara serologis.[13]

Transmisi dapat pula terjadi akibat mengkonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Sedangkan transmisi antar-manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Nipah atau cairan tubuh yakni droplets, urin, dan darah pasien yang terinfeksi.[1,2,8,9]

Di fasilitas kesehatan, transmisi antar-manusia dapat terjadi dari pasien ke petugas kesehatan, dari pasien ke penunggu pasien/penjenguk pasien, atau dari pasien ke pasien lain. Pasien terinfeksi virus Nipah dengan gejala respirasi lebih beresiko mentransmisikan virus antar-manusia.[1,2,8,9]

Referensi

1. R. K. Singh, K. Dhama, S. Chakraborty, R. Tiwari, S. Natesan, R. Khandia, A. Munjal, K. S. Vora, S. K. Latheef, K. Karthik, Y. Singh Malik, R. Singh, W. Chaicumpa and D. T. Mourya, Nipah virus: epidemiology, pathology, immunobiology and advances in diagnosis, vaccine designing and control strategies - a comprehensive review, The veterinary quarterly, 2019, 39(1), 26–55. https://doi.org/10.1080/01652176.2019.1580827
2. Aditi and M. Shariff, Nipah virus infection: A review, Epidemiology and Infection, 2019, 147, E95. https://doi.org/10.1017/S0950268819000086
3. Centers for Disease Control and Prevention, Nipah Virus (NiV), 2024,.
4. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,
8. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,

Pendahuluan Infeksi Virus Nipah
Etiologi Infeksi Virus Nipah

Artikel Terkait

  • Menilai Potensi Pandemi akibat Langya Henipavirus
    Menilai Potensi Pandemi akibat Langya Henipavirus
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 7 jam yang lalu
Praktis Banget! Cuma 3 Langkah Resepkan Obat dengan fitur myPatient
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter.  Apakah dokter udah tau cara mudah buat resep digital dengan myPatient? Ini  langkahnya: Pertama, dokter cukup memasukkan data pasien. Kedua,...
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Diagnosa dan tatalaksana untuk pasien usia 50 tahun dengan keluhan kulit gatal adanya benjolan bergerombol keras menyebar
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin bertanya, Seorang pria dengan keluhan kulit gatal dan terdapat benjolan kecil keras apabila di garuk seperti abu abu dan menyebar di seluruh...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 11:51
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan September 2025! 🥰
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan September 2025 yang ceria ini, yuk simak TOP 5 artikel ALOMEDIKA berikut:  1. Perlukah Probiotik untuk Konstipasi Fungsional Anak-Anak -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.