Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Atresia Intestinal general_alomedika 2023-01-12T10:59:25+07:00 2023-01-12T10:59:25+07:00
Atresia Intestinal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atresia Intestinal

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Patofisiologi atresia intestinal didasarkan pada dua teori, yaitu teori kegagalan rekanalisasi dan teori cedera vaskular. Namun, tidak semua spektrum atresia intestinal dapat dijelaskan oleh kedua teori tersebut.[1-4,6,7]

Secara umum, patofisiologi atresia intestinal dibedakan berdasarkan lokasi lesi. Atresia duodenal umumnya dihubungkan dengan teori kegagalan rekanalisasi, sedangkan atresia jejunoileal serta kolon dihubungkan dengan teori cedera vaskular.[1,3,8]

Teori Kegagalan Rekanalisasi

Mulai minggu ke-4 gestasi, endoderm berkembang menjadi gut tube. Pada minggu ke-6 dan 7, epitel saluran cerna berproliferasi pesat dan mengobliterasi lumen intestinal. Lumen yang tertutup tersebut secara gradual mengalami rekanalisasi dalam beberapa minggu.[1,7,8]

Menurut hipotesis Tandler, atresia intestinal diakibatkan oleh kegagalan rekanalisasi setelah obliterasi lumen pada tahap proliferasi epitel. Pada atresia duodenal, kegagalan rekanalisasi terjadi pada minggu 8-10 gestasi.[1,7]

Namun, hipotesis tersebut tidak dapat menjelaskan cairan empedu, sel skuamosa, dan lanugo yang ditemukan distal dari obstruksi pada kasus atresia jejunoileal. Hal ini menunjukkan bahwa atresia terjadi setelah periode pembentukan lumen intestinal.[7]

Teori Cedera Vaskular

Pada tahun 1955, Louw dan Barnard melakukan percobaan ligasi pembuluh darah mesenterik pada percobaan dengan binatang. Ligasi tersebut mengakibatkan atresia pada usus halus, yang secara klinis serupa dengan atresia intestinal pada neonatus. Percobaan tersebut merupakan dasar teori cedera vaskular, yang sering dihubungkan dengan atresia jejunoileal. [4,7]

Namun, teori cedera vaskular tidak dapat menjelaskan atresia duodenal, atresia kolon, serta atresia tipe I (atresia membran intraluminal). Di samping itu, anatomi duodenum dan kolon berbeda dengan jejunum-ileum. Duodenum dan kolon terfiksasi pada dinding posterior abdomen, membuat kedua struktur tersebut lebih terlindungi dari faktor mekanik seperti kinking atau volvulus yang dapat mengakibatkan cedera vaskular.[4,7]

Meskipun demikian, terdapat literatur yang mengaitkan teori cedera vaskular dengan atresia kolon.[3]

Klasifikasi

Grosfeld et al memodifikasi klasifikasi atresia intestinal yang sering digunakan hingga saat ini; lihat Gambar 1. Klasifikasi tersebut membagi atresia intestinal menjadi beberapa tipe yaitu:

  • Tipe I: membran/web

  • Tipe II: blind end yang dihubungkan jaringan fibrosa
  • Tipe IIIa: blind end yang tidak berhubungan
  • Tipe IIIb: deformitas apple-peel

  • Tipe IV: gambaran string of sausages[1,5]

Gambar 1. Berbagai gambaran atresia: (A) gaster dan duodenum yang berdilatasi; (B) web duodenal; (C) web ileal; (D) atresia jejunal tipe II; (E) atresia jejunoileal tipe IIIb; (F) atresia jejunoileal tipe IV. Sumber: Openi, 2016

Gambar 1. Berbagai Gambaran Atresia. (A) Gaster dan duodenum yang berdilatasi; (B) Web duodenal; (C) Web ileal; (D) Atresia jejunal tipe II; (E) Atresia jejunoileal tipe IIIb; (F) Atresia jejunoileal tipe IV. Sumber: Openi, 2016.

Asosiasi Atresia Intestinal dengan Penyakit Lain

Meskipun jarang terjadi, atresia intestinal multipel diduga mempunyai hubungan dengan atresia pilorum dan fistula pilorokoledokal.

Sebuah studi di Belanda meneliti 114 kasus atresia jejunoileal dan ditemukan sebagian besar disertai penyakit penyerta berupa kelainan saluran cerna lainnya (24%), malformasi urogenital (9%), fibrosis kistik (9%), kelainan neurologis (6%), dan penyakit jantung bawaan (4%). [1]

Obstruksi duodenum kongenital sering dihubungkan dengan kelainan kongenital lainnya, yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas pada sebagian besar kasus. Kelainan penyerta yang paling sering adalah sindrom Down dan penyakit jantung bawaan. [1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Medscape. Small Intestinal Atresia and Stenosis. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/939258-overview#showall
2. Subbarayan D, Singh M, Khurana N, Sathish A. Histomorphological Features of Intestinal Atresia and its Clinical Correlation. J Clin Diagn Res. 2015 Nov;9(11):EC26-9.
3. Medscape. Intestinal Atresia, Stenosis, and Webs. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/940615-overview#showall
4. Siu Uribe A, Paredes Esteban RM, Betancourth-Alvarenga JE, Vázquez Rueda F, Delgado Cotán L, Garrido Pérez JI. Retrospective analysis of morbidity and mortality of intestinal atresias in newborns]. Cir Pediatr. 2018 Apr 20;31(2):85-89.
5. Flynn-O’Brien KT, Rice-Townsend S, Ledbetter DJ. Structural Anomalies of the Gastrointestinal Tract, in Avery’s Diseases of The Newborn, 2018, 10th ed. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/intestine-atresia
6. Kimura K, Loening-Baucke V. Bilious Vomiting in the Newborn: Rapid Diagnosis of Intestinal Obstruction. Am Fam Physician. 2000;61(9):2791-2798. https://www.aafp.org/afp/2000/0501/p2791.html
7. Aggerwal N, Sugandhi N, Kour H, Chakraborty G, Acharya SK, Jadhav A, Bagga D. Total Intestinal Atresia: Revisiting the Pathogenesis of Congenital Atresias. J Indian Assoc Pediatr Surg. 2019 Oct-Dec;24(4):303-306.
8. Pathak M, Narula D. A case of duodenal atresia with apple peel appearance: challenging the current embryology. J Clin Neonatol. 2014 Apr;3(2):112-4.

Pendahuluan Atresia Intestinal
Etiologi Atresia Intestinal
Diskusi Terbaru
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibalas 3 jam yang lalu
Ayo Cukupkan SKP Anda Sekarang!
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
1 Balasan
Kepada sejawat dokter pengguna Alomedika,Sudahkah Anda mencukupkan SKP (Satuan Kredit Profesi) untuk perpanjang SIP?Yuk, maksimalkan kesempatan ini...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Point Bonanza Bidang Trauma (21-27 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter! Sudah minggu ketiga, tapi masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Rugi banget! Jangan kelewatan lagi, dan segera ikuti...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Peran Kalsium untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan - Selasa, 3 Juni 2025, pukul 09.30-11.00 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Daftar segera "Peran Kalsium untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan" - webinar Alomedika ber-SKP Kemkes melalui link ini:...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.