Edukasi dan Promosi Kesehatan Parut Hipertrofik
Edukasi yang terutama diberikan adalah langkah-langkah pencegahan terjadinya parut hipertrofik pada pasien berisiko. Risiko pembentukan parut hipertrofik dapat diminimalisasi dengan teknik bedah yang benar, penyembuhan luka secepat mungkin, dan perawatan parut pasca operasi atau pascaepitelisasi yang optimal.
Edukasi
Edukasi dapat diberikan kepada pasien mencakup penyebab, diagnosis, modalitas terapi, prognosis, dan terutama langkah-langkah untuk pencegahan terjadinya parut hipertrofik maupun rekurensi. Langkah pencegahan harus dilakukan pada setiap pasien dengan luka, terutama bila pasien memiliki faktor risiko. Pasien masuk dalam populasi berisiko tinggi bila memiliki lebih dari 1 faktor berikut :
- Riwayat parut hipertrofik atau keloid
- Menjalani prosedur di area risiko tinggi (misalnya payudara, toraks, lipatan sendi)
- Riwayat keluarga dengan parut hipertrofik atau keloid
- Pigmentasi kulit lebih gelap
- Parut berlawanan dengan relaxed skin tension line[1,7]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan terjadi parut hipertrofik, berdasarkan pedoman yang dikeluarkan The Updated Clinical Recommendations on Scar Management (UICRSM), dan disesuaikan oleh panel konsensus Cina adalah :
- Pasien risiko tinggi: diberikan kombinasi produk silikon, microporous tape, dan terapi tekanan, segera setelah epitelialisasi hingga maturasi parut selesai. Injeksi kortikosteroid intralesi diindikasikan jika hasil terapi tidak memuaskan, atau jika parut memburuk cepat
- Pasien risiko moderat: diberikan produk silikon, ekstrak bawang, microporous tape, dan tekanan, secara sendiri atau dalam kombinasi
- Pasien risiko rendah: direkomendasikan praktik hygiene standard. Produk silikon atau ekstrak bawang diberikan bila permintaan pasien karena khawatir timbul parut[1,7]
Perawatan luka tersebut di atas dilakukan minimal selama 6 bulan, yaitu sampai fase maturasi parut selesai. Sedangkan cara pencegahan terjadi parut hipertrofik pada luka pascaoperasi dan luka trauma yang dijahit, adalah:
- Prosedur saat operatif yang tepat akan meminimalisasi kerusakan jaringan, risiko infeksi, dan durasi penyembuhan luka
- Reduksi tegangan penjahitan
- Eversi tepi luka atau penutupan luka secara datar[5]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri