Edukasi dan Promosi Kesehatan Intususepsi
Edukasi dan promosi kesehatan terkait intususepsi atau intussusception yang penting disampaikan kepada pasien adalah tanda-tanda rekurensi dan kapan pasien harus dibawa kembali ke dokter. Keluarga perlu mendapatkan penjelasan bahwa intususepsi mungkin mengalami rekurensi setelah reduksi operatif maupun nonoperatif.[9,15]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien intususepsi perlu mencakup tanda-tanda infeksi dan rekurensi. Risiko rekurensi adalah sekitar 10% dan paling sering terjadi dalam 48 jam pertama setelah tindakan. Risiko rekurensi dilaporkan menurun jika dilakukan reseksi usus.[15]
Pasien ataupun orang tua pasien perlu segera mencari petugas kesehatan jika terdapat gejala berupa demam, kemerahan di sekitar bekas operasi, drainase dari sayatan berwarna kuning atau hijau atau berbau busuk, pembengkakan di lokasi operasi, dan rasa sakit yang berlebihan pada luka operasi.[15]
Tanda-tanda rekurensi yang perlu disampaikan adalah muntah, darah dalam tinja atau tinja yang terlihat seperti jeli, sakit perut akut, demam, serta distensi abdomen.[15]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Saat ini belum ada upaya pencegahan intususepsi yang spesifik karena etiologi kondisi ini umumnya bersifat idiopatik. Beberapa studi melaporkan bahwa intususepsi mungkin berkaitan dengan infeksi yang memicu limfadenopati mesenterika, penyakit Celiac, penyakit Crohn, atau lesi seperti polip. Namun, belum ada bukti adekuat mengenai hubungan antara pencegahan infeksi dan insiden intususepsi.[7,8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur