Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Perforasi Intestinal general_alomedika 2023-05-04T14:15:06+07:00 2023-05-04T14:15:06+07:00
Perforasi Intestinal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Perforasi Intestinal

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Patofisiologi perforasi intestinal atau perforasi usus diawali dengan adanya celah atau lubang pada dinding intestinal yang menyebabkan berpindahnya isi lumen usus ke dalam rongga abdomen. Kondisi tersebut akan menyebabkan munculnya bakteri pada rongga peritoneum dan menstimulasi keluarnya sel-sel inflamasi akut. Omentum dan organ visera yang ada disekitar intestinal yang mengalami inflamasi, akan melokalisir daerah tersebut agar tidak terjadi penyebaran.[1,2]

Perforasi yang menembus rongga peritoneum akan menyebabkan peritonitis. Pada kasus peritonitis terjadi proliferasi bakterial, edema jaringan, dan dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, debris seluler, dan darah. Apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan bakteremia dan sepsis, mengakibatkan kegagalan multi organ, syok, hingga mengancam nyawa.[1,2]

Terdapat 4 mekanisme yang dapat menyebabkan terjadinya perforasi usus, yaitu proses iskemia, infeksi, erosi, atau trauma.[1,2]

Proses Iskemia

Iskemia dinding usus diawali dengan adanya obstruksi usus yang menekan pembuluh darah usus. Obstruksi usus dapat terjadi karena adanya hernia strangulata, tumor, benda asing, atau perlengketan setelah operasi. Kondisi obstruksi usus akan menyebabkan distensi usus dan penurunan perfusi pada usus, sehingga terjadi iskemia, nekrosis, dan perforasi dinding usus. Iskemia juga dapat terjadi akibat emboli dalam pembuluh darah, terutama pada pasien dengan riwayat merokok, penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.[1,2]

Proses Infeksi

Penyebab infeksi yang paling sering menyebabkan perforasi intestinal adalah apendisitis dan divertikulitis. Kedua kondisi diduga disebabkan oleh feses yang terjebak pada ujung saluran usus, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen, statis, dan abses lokal. Penyebab inflamasi lainnya seperti Crohn’s disease dan kolitis ulseratif juga dapat menyebabkan terjadinya perforasi dinding usus.[1,2]

Proses Erosi

Tumor atau keganasan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan terjadinya perforasi dinding usus. Adenokarsinoma pada stadium lanjut dapat menginvasi ke dalam lapisan intestinal dan kemudian menimbulkan perforasi.[1,2]

Proses Trauma

Trauma mekanik dapat menyebabkan terbentuknya lubang atau defek pada usus. Terutama trauma penetrasi, tetapi dapat pula disebabkan oleh trauma tumpul pada abdomen.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Azer SA. Intestinal Perforation. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/195537-overview#a8
2. Hafner J, Tuma F, Hoilat GJ, et al. Intestinal Perforation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538191/

Pendahuluan Perforasi Intestinal
Etiologi Perforasi Intestinal
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.