Edukasi dan Promosi Kesehatan Ulkus Dekubitus
Edukasi dan promosi kesehatan pada ulkus dekubitus terutama berupa penyebab terjadinya ulkus terkait imobilitas sehingga diharapkan faktor risiko ini dapat dicegah atau dikurangi agar lesi tidak semakin memburuk. Edukasi sebaiknya diberikan tidak hanya pada pasien, melainkan pada keluarga dan pelayan kesehatan yang berkontribusi. Untuk mencegah terjadinya luka tekan, edukasikan pasien dan keluarga mengenai reduksi tekanan yang terjadi pada lokasi yang rentan terhadap luka tekan dengan cara memindahkan posisi pasien.
Edukasi Pasien
Edukasi sebaiknya diberikan tidak hanya kepada pasien namun kepada pelayan kesehatan, pasien dan juga keluarga pasien. Informasi ini sebaiknya berisi perihal cara pencegahan, penyebab dan tata laksananya. Menurut sebuah studi di rumah sakit melaporkan terdapat penurunan angka kejadian dari luka tekan sebesar 15-5% setelah dilakukannya edukasi.
Penjelasan mengenai luka tekan yaitu rusaknya jaringan lunak akibat tekanan yang terjadi secara terus menerus, dengan tanda utama yaitu perubahan warna pada kulit yang dapat berkembang secara progresif dalam bentuk luka terbuka.
Tanda dan gejala yang harus diketahui oleh pasien dan keluarga adalah perubahan warna kulit yang menjadi merah dan gelap, bengkak, area yang teraba lebih hangat atau lebih dingin dari kulit sekitar, nyeri, atau tanda-tanda kerusakan kulit lainnya.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya luka tekan adalah imobilitas pasien yang tidak dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain, orang tua, inkontinensia fekal maupun urin, memiliki sirkulasi yang kurang baik, nafsu makan atau minum yang kurang baik sehingga menyebabkan malnutrisi.
Penjelasan mengenai rencana penatalaksanaan dari pasien juga harus diinformasikan. Pilihan tatalaksana dapat berupa tatalaksana konservatif maupun pembedahan bergantung dari derajat keparahan penyakit pasien.[20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian dari luka tekan dapat dilakukan dengan memberi edukasi pasien dan keluarga mengenai reduksi tekanan yang terjadi pada lokasi yang rentan terhadap luka tekan dengan cara memindahkan posisi pasien.
Memindahkan posisi pasien setiap 2 jam dapat mengembalikan aliran darah yang tertekan sebelumnya menjadi normal. Reduksi dari tekanan juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan bantal dan kasur berisi udara.
Nutrisi juga harus diperhatikan dalam upaya pencegahan dari luka tekan, pasien harus dipastikan makan cukup dan terhidrasi dengan baik.[17,20]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri