Etiologi Ulkus Dekubitus
Etiologi ulkus dekubitus atau yang sering disebut pressure injury adalah tekanan eksternal terus-menerus pada waktu tertentu yang mengganggu mikrosirkulasi jaringan yang menyebabkan iskemia jaringan. Penekanan ini paling umum disebabkan oleh kondisi imobilitas pasien.[9]
Etiologi
Etiologi ulkus dekubitus yang paling sering adalah penekanan eksternal terus menerus yang bisa disebabkan oleh kondisi tidak dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain. Tekanan yang terus menerus ini dapat mengganggu mikrosirkulasi jaringan yang menyebabkan iskemia jaringan. Tekanan yang dapat menyebabkan gangguan ini adalah tekanan yang lebih besar daripada tekanan kapiler.
Faktor Risiko
Faktor risiko luka tekan dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu ekstrinsik dan intrinsik yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Faktor Risiko Luka Tekan
Faktor Intrinsik | Faktor Ekstrinsik |
Diabetes | Berbaring pada permukaan keras |
Merokok | Kulit lembab akibat nkontinensia urin dan fekal |
Malnutrisi | Gaya Gesek |
Imunosupresi | Gaya geser |
Penyakit Vaskular | Alat prostetik yang ukurannya tidak sesuai |
Kontraktur | |
Imobilitas jangka panjang |
Sumber : dr. Amelia, ALOMEDIKA, 2022.
Imobilitas pasien diketahui paling sering menyebabkan tekanan berulang yang berkepanjangan pada pasien. Kondisi imobilitas dapat dijumpai pada pasien dengan gangguan neuropati, pasien dalam terapi anastesi, atau pasien dalam fase pemulihan cedera traumatis.
Pasien dengan kondisi tersebut umumnya tidak bisa mengubah posisi mereka dengan adekuat atau sering mengalami pergesekan. Imobilitas ini pada akhirnya menyebabkan atrofi otot dan jaringan lunak serta mengurangi massa yang menopang penonjolan tulang.[12]
Kondisi diabetes dapat meningkatkan risiko terbentuknya ulkus dekubitus terkait neuropati dan kondisi imunosupresi yang mungkin dialami pasien. Kondisi penyakit vaskular juga bisa berdampak pada pembentukan ulkus dekubitus yang terkait dengan kondisi iskemik.
Adanya kontraktur berisiko sebabkan gesekan berulang pada jaringan melalui fleksi sendi. Kerusakan kulit dan luka tekan dapat ditemukan di bawah dan di antara jari-jari kaki dan di telapak tangan.
Terdapat beberapa alat penilaian risiko pada pasien, seperti skala Waterloo, Braden, dan Norton. Penilaian risiko ini mencakup persepsi sensoris, kelembaban , aktivitas, mobilisasi, nutrisi serta gesekan. Berdasarkan penelitian meta analisis didapatkan bahwa penilaian klinis seorang klinisi masih menjadi ujung tombak pada penilaian risiko pasien ulkus dekubitus.[10]
Saat ini, sedang dikembangkan teknologi untuk penghitungan risiko terjadinya pressure injury ini dengan menggunakan artificial intelligence (AI). AI ini nantinya akan mengambil data dari rekam medis elektronik secara rutin sehingga pelayan kesehatan tidak perlu memasukkan data secara manual ke alat penghitung risiko terjadinya pressure injury.[11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri