Panduan E-Prescription Herpes Simpleks
Panduan e-prescription untuk herpes simpleks ini dapat digunakan oleh dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online. Herpes simpleks merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV) dengan manifestasi pada kulit dan genital.
Tanda dan Gejala
Umumnya, gejala yang ditimbulkan bersifat ringan dengan predileksi pada orofasial atau yang disebut herpes oral (HSV tipe 1) atau pada genital, yang disebut herpes genital (HSV tipe 2). Namun, HSV 1 juga dapat menyebabkan herpes genital dan HSV 2 juga dapat menyebabkan lesi orofasial.
Herpes Genital
Infeksi herpes genitalis primer umumnya bersifat subklinis atau asimtomatik, tetapi juga dapat menimbulkan gejala. Manifestasi yang ditimbulkan diawali dengan gejala prodromal berupa demam, nyeri otot, dan malaise. Setelah itu, akan muncul lesi berupa vesikel berdinding tipis yang bergerombol dengan dasar eritema yang mudah pecah sehingga dapat menimbulkan ulkus yang terasa nyeri. Gejala ini sering diikuti oleh disuria dan duh tubuh.[1,2]
Infeksi rekuren menimbulkan lesi yang kurang lebih sama dan berada pada lokasi yang sama dengan infeksi primer, tetapi umumnya bersifat lebih ringan dan jarang disertai gejala sistemik, duh, atau disuria. Sebelum munculnya lesi kulit, sebagian besar pasien mengalami rasa nyeri, gatal, dan terbakar pada area sekitar alat kelamin, kaki, pinggul, dan bokong.[1,2]
Herpes Oral
Infeksi primer herpes oral yang disebabkan oleh HSV-1 pada umumnya terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering menimbulkan manifestasi klinis berupa gingivostomatitis. Fase prodromal gingivostomatitis berlangsung selama 1–2 hari, yang berupa demam, malaise, iritabilitas, anoreksia, serta dapat disertai limfadenopati submandibular.
Pada awalnya, lesi kulit yang muncul berupa kulit yang hiperemis pada mukosa gusi, palatum, lidah, bibir dan perioral yang kemudian diikuti oleh munculnya vesikel berukuran 2 sampai 5 mm bergerombol dan berdinding tipis yang dapat dengan mudah pecah sehingga menimbulkan ulkus dan krusta yang terasa nyeri dan mudah berdarah.[3,4]
Lesi pada infeksi rekuren biasanya berupa vesikel dan ulkus bergerombol dengan dasar eritema yang terasa nyeri di sekitar bibir. Sebagian besar pasien mengalami rasa nyeri, gatal, dan terbakar pada kulit sekitar mulut sebelum munculnya lesi. Gejala sistemik berupa demam dan malaise dapat ditemukan namun bersifat ringan.[3,4]
Peringatan
Penggunaan acyclovir dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas terhadap kandungan acyclovir dan valacyclovir. Penggunaan valacyclovir dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas terhadap acyclovir dan valacyclovir. Famciclovir dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas famciclovir.
Famciclovir tidak direkomendasikan pada anak <18 karena belum ada penelitian mengenai keamanan dan efektivitas pada kelompok usia tersebut.[5-7]
Oleh karena memerlukan pertimbangan dan perhatian khusus, pemberian antivirus pada pasien dengan kondisi di bawah ini memerlukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis:
- Anak berusia 2 tahun ke bawah
- Geriatri
- Wanita hamil atau menyusui
- Kondisi imunokompromais, seperti pasien dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) sering kali bermanifestasi sebagai kondisi yang berat, yaitu ensefalitis, sehingga memerlukan terapi acyclovir intravena dosis tinggi
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal karena memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan bersihan kreatinin atau laju filtrasi glomerulus
- Pasien dengan penyakit penyerta lain yang memerlukan terapi multi farmaka
- Pasien yang mengalami komplikasi penyakit, seperti ensefalitis[4-7]
Rujukan juga diperlukan apabila tidak ada perbaikan setelah 7–10 mengonsumsi obat antivirus.[4]
Medikamentosa Herpes Genital untuk Pasien Dewasa
Medikamentosa pada herpes simpleks tergantung pada jenisnya, yaitu herpes genital atau herpes oral. Medikamentosa herpes genital meliputi pemberian terapi simtomatik (analgesik dan antipiretik) dan antivirus, yang disesuaikan dengan episode munculnya lesi.
Lesi Episode Pertama/Lesi Primer
Pada lesi episode pertama atau lesi primer, pilih salah satu dari antivirus berikut ini:
Acyclovir 200 mg peroral, 5 kali sehari, selama 7–10 hari, atau
- Acyclovir 400 mg peroral, 3 kali sehari, selama 7–10 hari
- Valacyclovir 1.000 mg peroral, 2 kali sehari, selama 7–10 hari
- Famciclovir 250 mg peoral, 3 kali sehari, selama 7–10 hari[2,8,9]
Lesi Rekuren
Pada lesi rekuren, terapi ditentukan berdasarkan derajat keparahan lesi.
Lesi Ringan:
Terapi simtomatik pada lesi ringan dapat menggunakan:
- Paracetamol 500–1.000 mg, 3–4 kali sehari, dengan dosis maksimal 4 gram/hari, diberikan jika ada keluhan demam atau nyeri
- Ibuprofen 200–400 mg peroral, 4–6 kali sehari, dengan dosis maksimal 3,2 gram/hari, diberikan jika ada keluhan demam atau nyeri[2,8,9]
Lesi Berat:
Lesi berat perlu diatasi dengan antivirus. Pilih salah satu dari antivirus di bawah ini:
- Acyclovir: 200 mg peroral, 5 kali sehari, selama 5 hari
- Acyclovir 400 mg peroral, 3 kali sehari, selama selama 5 hari
- Acyclovir 800 mg peroral, 3 kali sehari, selama 2 hari
Valacyclovir 500 mg peroral, 2 kali sehari, selama 5 hari
- Famciclovir 125 mg peroral, 2 kali sehari selama 5 hari
Medikamentosa Herpes Genital untuk Pasien Anak
Untuk mengobati pasien anak dengan herpes genital episode pertama atau lesi primer, berikan acyclovir per-oral dengan dosis:
- Anak berusia <12 tahun: Acyclovir 40–80 mg/kg/hari peroral terbagi menjadi 3–4 dosis per hari (maksimal 1 gram/hari), selama 5–10 hari
- Anak berusia ≥12 tahun: Acyclovir 1–1,2 gram/hari peroral terbagi menjadi 3–5 dosis per hari selama 5–10 hari Untuk herpes genital dengan lesi rekuren pada anak, dapat diberikan:
- Acyclovir 400 mg peroral, 5 kali sehari, selama 5 hari
Penggunaan valacyclovir dan famciclovir untuk herpes genital pada anak berusia kurang dari 18 tahun tidak direkomendasikan. Penggunaan obat antivirus pada anak 2 tahun harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis.[5-7]
Terapi Suportif
Obat simtomatik yaitu paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan untuk mengatasi demam dan nyeri pada anak.
Dosis Paracetamol:
Paracetamol tersedia dalam sediaan tablet 500 mg dan 650 mg; sirup 120 mg/5 mL; dan drop 60 mg/0,6 mL. Dosis paracetamol untuk anak adalah 15 mg/kgBB, dengan dosis maksimal 1.000 mg, 4 kali sehari, diberikan jika demam atau nyeri.[9]
Dosis Ibuprofen:
Ibuprofen tersedia dalam bentuk tablet 200 mg; kaplet 400 mg; serta sirup/suspensi 100 mg/5 mL dan 200 mg/ 5mL
Anak berusia <6 bulan: tidak dianjurkan
Anak berusia >6 bulan: dosis 4−10 mg/kgBB, 3−4 kali sehari, dengan dosis maksimal per hari adalah 40 mg/kgBB.[10]
Pemberian pada Ibu Hamil
Acyclovir, valacyclovir dan famciclovir merupakan obat kategori B. Ibu hamil dengan infeksi herpes genital perlu mengonsumsi antivirus untuk mencegah terjadinya penularan pada bayi saat kelahiran. Namun pemberiannya diperlukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis.[5-7]
Herpes Oral
Medikamentosa herpes oral meliputi pemberian terapi simtomatik (analgesik, antipiretik, antiseptik) dan antivirus. Obat tambahan seperti kombinasi terapi topikal dengan krim acyclovir 5% dan krim hydrocortisone 1%, 5 kali sehari, selama 5 hari, dapat diberikan pada pasien berusia 12 tahun ke atas karena terbukti bermanfaat.[10]
Pada umumnya, gejala herpes oral bersifat ringan, sehingga antivirus sistemik tidak secara rutin diberikan. Antivirus sistemik hanya diberikan pada kasus berat atau pasien dengan gangguan sistem imun dan pengobatan sebaiknya diberikan <72 jam setelah gejala muncul.[3]
Jika antivirus sistemik diperlukan, acyclovir dapat diberikan dengan dosis yang sama untuk herpes genital di atas.
Medikamentosa Herpes Oral
Terapi pilihan untuk herpes oral adalah acyclovir salep atau krim 5%, dioleskan 5-6 kali sehari, selama 4-7 hari. Acyclovir paling efektif jika diberikan saat pertanda lesi oral muncul, yaitu dapat berupa lesi di bibir seperti jerawat kecil atau sensasi kebas pada bibir.[12]
Kombinasi acyclovir topikal dengan hydrocortisone 5% topikal dapat mengurangi kekambuhan, jika dibandingkan dengan pemberian acyclovir saja. Hydrocortisone krim 5% diberikan 5 kali sehari, dioles tipis-tipis, pada tanda awal dari kekambuhan, yaitu sensasi kebas pada bibir.[12]
Pemberian pada Ibu Hamil
Acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir merupakan obat kategori B. Namun, tetap diperlukan perhatian khusus dan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri