Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ingrown nails monika-natalia 2022-11-29T11:38:22+07:00 2022-11-29T11:38:22+07:00
Ingrown nails
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ingrown nails

Oleh :
dr. Harris Bartimeus, Sp.B
Share To Social Media:

Ingrown nails atau onychocryptosis adalah kondisi dimana lempeng kuku tumbuh ke dalam kulit periungual dan menyebabkan peradangan dan infeksi. Kondisi ingrown nails lebih sering terjadi pada ibu jari dan lebih banyak ditemukan pada usia remaja dan dewasa muda.

Munculnya ingrown nails dipengaruhi berbagai faktor, termasuk teknik perawatan kuku seperti pemotongan lempeng kuku lateral yang berlebihan atau tidak tepat. Ingrown nails juga bisa terjadi akibat trauma jari kaki yang berulang, misalnya pada atlet yang sering berlari atau menendang. Faktor lain yang mempengaruhi mencakup cedera kuku yang tidak disengaja, memakai alas kaki yang terlalu sempit, dan berkurangnya kemampuan untuk merawat kuku.[1,2]

Ingrown nails-min

Diagnosis ingrown nails merupakan diagnosis klinis. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan. Pasien bisa mengeluhkan nyeri pada jari yang terkena, disertai adanya bau tidak sedap pada kuku yang terpengaruh. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan tanda inflamasi, serta granulasi kronik dan hipertrofi nail fold pada kasus yang berulang.[3]

Perawatan konservatif diindikasikan pada kasus derajat ringan atau sedang. Pada kasus derajat berat, pembedahan lebih disukai. Pembedahan yang dapat dilakukan antara lain partial nail avulsion (prosedur Ross), wedge excision, total nail avulsion, rotational flap technique of the nail fold, atau eksisi nail fold radikal (prosedur Vandenbos). Indikasi pembedahan mencakup adanya infeksi sekunder, onychogryphosis, dan paronychia kronis atau berulang.

Kontraindikasi pembedahan mencakup alergi terhadap anestesi lokal atau bahan kimia lain yang digunakan dalam prosedur, peripheral artery disease, pasien yang tidak kooperatif, atau diatesis perdarahan yang diketahui. Kontraindikasi relatif mencakup diabetes melitus yang tidak terkontrol dan paparan fenol pada kehamilan. Antibiotik oral tidak dianjurkan kecuali ada bukti selulitis.[1-3]

Referensi

1. Stacey SK. A practical guide to the care of ingrown toenails. J Fam Pract. 2019 May;68(4):199-203. PMID: 31226174.
2. Chabchoub I, Litaiem N. Ingrown Toenails. [Updated 2022 Sep 18]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546697/
3. Mayeaux EJ Jr, Carter C, Murphy TE. Ingrown Toenail Management. Am Fam Physician. 2019 Aug 1;100(3):158-164. PMID: 31361106.

Patofisiologi Ingrown nails

Artikel Terkait

  • Tinea Unguium pada Geriatri
    Tinea Unguium pada Geriatri
  • Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
    Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2024, 09:03
Tinea unguium pada anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya mau bertanya bagaimana tatalaksana tinea unguim pada anak usia 2 tahun? Kuku berjamur akibat suka digigit
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2024, 22:39
kuku terkelupas pada balita
Oleh: Anonymous
4 Balasan
izin konsul dok anak usia 1 tahunbb 9.2kgkeluhan kuku jari tangan dan kaki terkelupas seminggu ini, ada sebagian yg terkelupas sendiri. terasa gatal krn kaki...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 14 Juli 2024, 08:52
Kuku retak dan kehitaman pada anak usia 5 tahun
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsultasi dokter, pasien An. A usia 5 tahun, sejak bbrp hari/minggu yll (orang tua lupa persisnya) di beberapa kuku kaki dan tangan muncul kehitaman dn...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.