Penatalaksanaan Ingrown nails
Penatalaksanaan ingrown nails ditentukan berdasarkan keparahan. Ingrown nails ringan dapat ditangani secara konservatif, tetapi kasus yang berat akan memerlukan pembedahan. Tindakan bedah yang dapat dipilih antara lain partial nail avulsion (prosedur Ross), wedge excision, total nail avulsion, rotational flap technique of the nail fold, atau eksisi nail fold radikal (prosedur Vandenbos).[1,2,3,7]
Terapi Farmakologis
Analgesik mungkin diperlukan pada pasien yang mengeluhkan nyeri akibat ingrown nails. Analgesik yang dapat dipilih adalah paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid lain seperti ibuprofen dan diklofenak.
Antibiotik tidak diberikan secara rutin. Antibiotik hanya diberikan apabila terdapat tanda infeksi bakteri, seperti selulitis. Antibiotik dapat diberikan secara topikal, misalnya polymyxin dan neomycin. Antibiotik oral sangat jarang diperlukan.[1,2,3,5,12]
Terapi Non Farmakologis
Perawatan konservatif dapat dilakukan pada kasus ingrown nails derajat ringan. Perawatan konservatif berupa menjaga kebersihan dari kaki, yakni:
- Merendam atau mencuci kaki dengan air sabun hangat akan meredakan sebagian rasa nyeri
- Menggunting kuku secara benar dengan cara menghindari menggunting kuku yang membentuk lengkungan di tepi ujung kuku
- Pasien juga sebaiknya dianjurkan untuk tidak memakai sepatu yang terlalu sempit
- Sepatu yang memiliki ventilasi yang baik juga dapat mengurangi hiperhidrosis[1,2,5]
Tujuan dari tata laksana konservatif adalah untuk melindungi jaringan sekitar kuku dari tepi kuku.[2,4-6]
Taping
Metode taping merupakan metode yang paling tidak agresif dibandingkan metode lainnya. Perekat kecil dengan panjang kira-kira 5 cm direkatkan pada tepi jaringan sekitar kuku yang meradang, lalu ditarik menjauhi kuku dengan cara melingkarkan ke arah berlawanan.
Kekurangan dari metode ini adalah bila kulit daerah tersebut basah sehingga menyulitkan perekat menempel dengan baik. Namun, bila metode ini dilakukan secara benar dan konsisten, maka akan memberikan hasil yang optimal untuk ingrown nails yang ringan.[2,4-6]
Packing
Metode ini dilakukan dengan cara menyelipkan gumpalan kapas kecil atau tipis ke bawah kuku di antara sudut kuku (nail fold) dengan jaringan sekitarnya (lateral fold) menggunakan nail elevator. Gumpalan kapas dapat dilembabkan menggunakan antiseptik ataupun disinfektan.
Metode ini dilakukan berulang setiap hari sampai nyeri hilang dan tepi kuku tidak lagi menusuk ke jaringan sekitar. Dental floss dapat pula digunakan sebagai alternatif pengganti dari kapas.[2,4-6]
Gutter Splint
Gutter splint dilakukan dengan cara menyelipkan pelindung di antara sepanjang tepi kuku dengan jaringan sekitarnya. Pelindung yang dipakai menggunakan ujung kateter infus plastik yang dibelah pada salah satu sisinya. Kateter infus plastik yang sudah dibelah akan diselipkan di antara tepi kuku dengan jaringan sekitarnya, difiksasi dengan plester, ataupun dijahit dan dipertahankan selama 6-8 minggu sampai inflamasi mereda.[2,4-6]
Nail Brace, Nail Wiring, atau Metode Sejenisnya
Metode ini bertujuan untuk mengurangi kelengkungan dari kuku yang berlebihan. Indikasi utama penggunaan metode ini adalah bila bentuk kelengkungan kuku yang sampai menjepit jaringan yang ada di dekatnya.[5,6]
Pembedahan
Penatalaksanaan bedah dilakukan apabila tata laksana konservatif tidak berhasil atau bila pasien datang sudah dalam tahapan penyakit yang lanjut. Variasi dari metode bedah pada ingrown nails sangat banyak. Namun kebanyakan dari metode tersebut merupakan variasi minor dari metode bedah yang sebelumnya telah ada.[2,4-6,8,9]
Avulsi Kuku (Nail Avulsion)
Avulsi kuku saat ini telah banyak ditinggalkan dikarenakan banyak morbiditas pasca operasi. Rekurensi juga menjadi salah satu masalah yang timbul pasca avulsi kuku.[2,4-6]
Eksisi Baji (Wedge Excision)
Metode ini dilakukan dengan membuat eksisi berbentuk baji yang membuang jaringan sekitar (lateral fold) yang meradang dan sebagian kuku (nail fold) yang menusuk. Namun metode ini membutuhkan waktu sembuh yang cukup panjang, yakni sekitar 3-6 minggu. Di samping itu, metode ini juga dapat menyebabkan pertumbuhan kuku yang abnormal.[2,4-6]
Reduksi Jaringan Sekitar (Reduction of Lateral Fold)
Metode ini bertujuan untuk membuang bagian jaringan yang meradang dan mencegah tumbuh overlapping kembali dengan kuku. Ada beberapa modifikasi dari metode ini, antara lain teknik Vandebos, Noel, DuVries, Howard, Perez Rosa, dan lateral foldplasty.[2,4-6]
Eksisi Nail Bed
Metode ini disebut juga sebagai metode Zadik. Metode ini memiliki tingkat rekurensi yang tinggi yaitu sekitar 60,5%. [5,6]
Eksisi Segmental Matrikektomi
Eksisi segmental dari matriks kuku bagian lateral merupakan metode yang kurang invasif dibandingkan metode lainnya. Matriks kuku bagian lateral akan diangkat sebagian menggunakan nail elevator, setelah itu matrikektomi segmental dilakukan dengan memotong matriks kuku bagian lateral secara lurus sampai ke ujung proksimal lalu ujung matriks kuku diseksi sampai bebas dari tulang dan tepi jaringan sekitar diaproksimasi ke nail bed dengan jahitan atau sterile strips.
Elektrokauter ataupun laser dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengganti diseksi ujung proksimal dari matriks kuku. Kauterisasi kimiawi sebagai pengganti elektrokauter juga dapat digunakan. Zat yang biasa digunakan adalah fenol, Trichloroacetic Acid (TCA), dan sodium hydroxide.[5,6,9,10]