Prognosis Ingrown nails
Prognosis ingrown nails umumnya baik dengan risiko komplikasi yang kecil. Meski demikian, rekurensi dapat terjadi jika faktor yang berkontribusi menyebabkan ingrown nails tidak dimodifikasi.[3,5]
Komplikasi
Komplikasi ingrown nails yang umum terjadi adalah infeksi sekunder pada nail fold, paronikia, dan jaringan parut pada nail fold. Apabila infeksi tidak diterapi, maka dapat terjadi abses, selulitis, osteomyelitis, hingga infeksi sistemik. Meski demikian, komplikasi infeksi yang berat sangat jarang terjadi dan biasanya pemberian antibiotik topikal, seperti polymyxin dan neomycin, sudah cukup mengatasi infeksi.[2,3,5,12]
Rekurensi juga menjadi salah satu komplikasi yang dapat terjadi, terutama bila matrikektomi dilakukan secara inkomplit. Kasus yang sering berulang dapat menimbulkan hipertrofi lipatan kulit medial dan lateral. Hipertrofi area kulit samping bilateral yang menutupi seluruh kuku juga telah dilaporkan.[2,3,5]
Prognosis
Prognosis ingrown nails pada umumnya baik, dengan catatan pasien tetap memperhatikan perawatan umum kaki untuk mencegah komplikasi seperti infeksi sekunder, paronikia, maupun deformitas jari.
Risiko terjadinya rekurensi tetap ada baik pada tata laksana konservatif maupun bedah. Pada tata laksana bedah, avulsi kuku memiliki tingkat rekurensi paling tinggi di antara metode bedah lainnya. Matrikektomi kimiawi dan laser memiliki tingkat rekurensi lebih rendah dibandingkan matrikektomi manual atau mekanik.[2,3]