Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Milia annisa-meidina 2023-07-03T14:34:10+07:00 2023-07-03T14:34:10+07:00
Milia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Milia

Oleh :
dr.Sofie A. Mandasari
Share To Social Media:

Milia merupakan kista epidermoid kecil yang bersifat jinak dan dapat sembuh secara spontan. Secara klinis lesi milia tampak seperti papul berbentuk kubah dengan diameter 1-2 mm berwarna putih mutiara, paling sering ditemukan di area wajah. Milia dapat ditemukan pada segala usia dan ditemukan pada 40-50% bayi baru lahir.[1-6]

Secara histologi, milia merupakan kista infundibular kecil dengan dinding epitel skuamosa berlapis yang mengandung lapisan sel granular. Milia dapat diklasifikasikan sebagai milia primer atau sekunder, tergantung pada terbentuknya lesi.

Milia

Penyebab milia primer terbanyak merupakan milia kongenital. Milia primer terbentuk secara spontan dari folikel sebasea rambut vellus. Milia sekunder berasal dari saluran ekrin dan timbul akibat penyakit, penggunaan obat-obatan, atau disebabkan oleh trauma.[2,3,6]

Diagnosis milia mudah ditegakan secara klinis dan pemeriksaan penunjang jarang diperlukan. Pemeriksaan penunjang akan bermanfaat untuk investigasi penyakit yang mendasari pada kasus milia sekunder. Biopsi kulit hanya diperlukan jika diagnosis milia diragukan atau untuk menyingkirkan musinosis folikular dan trichoepitheliomata multipel.

Milia merupakan kista jinak dan asimptomatik, sehingga pada umumnya tidak perlu dilakukan tata laksana. Milia dapat diobati untuk alasan kosmetik dengan insisi dan ekstraksi isi kista. Lesi milia yang lebih ringan dapat diobati dengan penggunaan retinoid topikal.[2,3]

Referensi

1. Patsatsi A, Uy CD, Murrell DF. Multiple Milia Formation in blistering diseases. International Journal of Women's Dermatology. 2020;6(3):199–202.
2. Avila PP. G., Mendez. M.D. Milia - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560481/.
3. Goldsten A.Overview of benign lesions of the skin. UpToDate.2023. https://www.uptodate.com/contents/overview-of-benign-lesions-of-the-skin?source=related_link
4. Sethukumaran, AG, et al. Generalized Multiple Eruptive Milia in an Infant – An Unusual Presentation. Indian Journal of Paediatric Dermatology, 2022. 23(2):p 177-178. DOI: 10.4103/ijpd.ijpd_90_21
5. Archer CMG. Milia. Practice Essentials, Epidemiology. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1058063-overview
6. Hoang VT, Trinh CT, Nguyen CH, Chansomphou V, Chansomphou V, Tran TT. Overview of epidermoid cyst. European Journal of Radiology Open. 2019;6:291–301. doi:10.1016/j.ejro.2019.08.003

Patofisiologi Milia
Diskusi Terkait
dr.Rangga Ferdyennizar
Dibalas 08 April 2023, 06:30
Muncul benjolan kemerahan yang berkelompok di sekitar dada saat berkeringat
Oleh: dr.Rangga Ferdyennizar
5 Balasan
Halo TS, izin diskusi untuk kasus yang saya temukan di praktek saya baru-baru ini dok. Tn. A / 20 tahunKeluhan :Muncul benjolan kemerahan di sekitar dada...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 10:54
Benjolan pada daerah gluteal yang terasa nyeri jika duduk
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dan berdiakusipasien perempuan usia 38 th, dengan benjolan pada pantat kiri yg terasa nyeri jika duduk, benjolan muncul sudah 1,5...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
Dibalas 06 Desember 2022, 15:16
Diagnosis dan tata laksana benjolan di kelamin pria
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
1 Balasan
Sore dok, izin berdiskusi, seorang pasien pria memiliki benjolan di kelamin sudah 6 bulan, nyeri hanya ketika di pegang dan semakin membesar, awalnya seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.