Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Milia annisa-meidina 2023-07-03T14:34:15+07:00 2023-07-03T14:34:15+07:00
Milia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Milia

Oleh :
dr.Sofie A. Mandasari
Share To Social Media:

Etiologi milia primer adalah kelainan kongenital yang bermanifestasi saat lahir. Milia sekunder disebabkan oleh penyakit, penggunaan obat-obatan, atau trauma.[2-5]

Milia Primer

Milia primer merupakan jenis milia yang paling umum ditemukan. Pada bayi prematur, milia primer dapat bermanifestasi beberapa minggu setelah lahir.

Milia primer bisa bersifat kongenital, ataupun muncul sebagai tumor jinak pada anak dan dewasa. Milia primer juga bisa muncul akibat genodermatosis, seperti sindrom Bazex-Dupré-Christol, sindrom Brooke-Spiegler, pachyonychia kongenital tipe 2, dan sindrom basal cell nevus.[2,4]

Milia Sekunder

Milia sekunder dapat ditemukan pada anak maupun orang dewasa. Milia sekunder terkait penyakit dapat berhubungan dengan penyakit kulit bulosa, seperti pemfigus bulosa, epidermolisis bullosa, liken planus, dan porfiria tarda.

Milia sekunder terkait penggunaan obat bisa muncul akibat penggunaan steroid topikal kronis, misalnya dexamethasone atau clobetasol topikal. Obat lain yang bisa menyebabkan milia adalah hidrokuinon, obat antiinflamasi nonsteroid, dan inhibitor tirosin kinase.

Milia sekunder terkait trauma bisa muncul setelah tindakan dermabrasi, radioterapi, luka bakar, ataupun setelah pembuatan tato.[1-3]

Faktor Risiko

Faktor risiko milia primer adalah adanya genodermatosis, seperti sindrom Bazex-Dupré-Christol, sindrom Brooke-Spiegler, dan sindrom basal cell nevus.

Faktor risiko milia sekunder adalah adanya penyakit kulit bulosa, konsumsi steroid topikal secara kronis, serta trauma pada kulit.[1-4]

Referensi

1. Patsatsi A, Uy CD, Murrell DF. Multiple Milia Formation in blistering diseases. International Journal of Women's Dermatology. 2020;6(3):199–202.
2. Avila PP. G., Mendez. M.D. Milia - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560481/.
3. Goldsten A.Overview of benign lesions of the skin. UpToDate.2023. https://www.uptodate.com/contents/overview-of-benign-lesions-of-the-skin?source=related_link
4. Sethukumaran, AG, et al. Generalized Multiple Eruptive Milia in an Infant – An Unusual Presentation. Indian Journal of Paediatric Dermatology, 2022. 23(2):p 177-178. DOI: 10.4103/ijpd.ijpd_90_21
5. Archer CMG. Milia. Practice Essentials, Epidemiology. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1058063-overview

Patofisiologi Milia
Epidemiologi Milia
Diskusi Terkait
dr.Rangga Ferdyennizar
Dibalas 08 April 2023, 06:30
Muncul benjolan kemerahan yang berkelompok di sekitar dada saat berkeringat
Oleh: dr.Rangga Ferdyennizar
5 Balasan
Halo TS, izin diskusi untuk kasus yang saya temukan di praktek saya baru-baru ini dok. Tn. A / 20 tahunKeluhan :Muncul benjolan kemerahan di sekitar dada...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 10:54
Benjolan pada daerah gluteal yang terasa nyeri jika duduk
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dan berdiakusipasien perempuan usia 38 th, dengan benjolan pada pantat kiri yg terasa nyeri jika duduk, benjolan muncul sudah 1,5...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
Dibalas 06 Desember 2022, 15:16
Diagnosis dan tata laksana benjolan di kelamin pria
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
1 Balasan
Sore dok, izin berdiskusi, seorang pasien pria memiliki benjolan di kelamin sudah 6 bulan, nyeri hanya ketika di pegang dan semakin membesar, awalnya seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.