Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Moluskum Kontagiosum general_alomedika 2023-03-15T10:13:39+07:00 2023-03-15T10:13:39+07:00
Moluskum Kontagiosum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Moluskum Kontagiosum

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Diagnosis moluskum kontagiosum dapat ditegakkan secara klinis dengan temuan khas papul berbentuk kubah dengan lekukan (delle) pada bagian tengah. Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan apabila temuan klinis yang tidak khas seperti lesi yang mengalami ekskoriasi atau iritasi.[1,6]

Anamnesis

Keluhan utama pasien moluskum kontagiosum biasanya adalah munculnya benjolan atau papul berukuran 2-5 mm berwarna merah muda atau sama dengan kulit sekitar. Bila ditekan, maka dikeluhkan seperti ada nasi yang keluar.[2,5,6]

Mayoritas pasien tidak mengeluhkan gatal tetapi beberapa pasien juga dapat mengeluhkan rasa gatal atau kemerahan yang timbul di daerah sekitar lesi.[1,2,5,6,12]

Lokasi predileksi lesi pada anak-anak adalah bagian kulit yang terekspos, seperti badan, tungkai, area lipatan, genital, dan wajah. Lesi tidak ditemukan pada telapak tangan dan kaki. Pada dewasa, moluskum kontagiosum umumnya ditularkan melalui kontak seksual sehingga area predileksi terletak pada area abdomen, paha, genital, dan perianal.[1,12]

Pada anak-anak dan dewasa, perlu ditanyakan mengenai sumber penularan atau paparan yang mungkin terkait dengan penyakit, seperti bersentuhan dengan orang yang mengalami keluhan yang sama, aktivitas olahraga seperti penggunaan kolam renang umum, penggunaan alat olahraga bersama. Selain itu, ditanyakan perlu kebiasaan higienitas seperti penggunaan pakaian atau handuk bersama. Pada dewasa, riwayat seksual pasien juga perlu ditanyakan karena risiko penularan melalui hubungan seksual.[6,2,12]

Riwayat imunitas pasien atau kemungkinan kondisi imunokompromais seperti pasien HIV atau pasien dengan penggunaan obat imunosupresif karena transplantasi organ perlu ditanyakan oleh pasien dengan moluskum kontagiosum. Riwayat alergi pada pasien dan keluarga juga penting untuk digali karena dermatitis atopik meningkatkan risiko moluskum kontagiosum. Gali juga riwayat seksual pasien.[3,12]

Pemeriksaan Fisik

Temuan klinis yang dapat dilihat pada pasien dengan moluskum kontagiosum adalah papul kecil berukuran 2-5 mm, berbentuk seperti kubah, mengkilap seperti lilin, berwarna merah muda, dengan permukaan halus. Bentuk lesi yang menyerupai bentuk kubah biasanya akan semakin jelas seiring dengan membesarnya ukuran papul.[1,2,5,6,12]

Karakteristik utama moluskum kontagiosum adalah umbilikasi di bagian tengah papul. Umbilikasi berisi massa berwarna putih, yang memiliki konsistensi lunak dan menyerupai butiran nasi. Massa tersebut adalah badan moluskum yang muncul apabila bagian umbilikasi pada papul diberikan tekanan atau dipencet. [1,2,5]

Jumlah lesi biasanya kurang dari 20 pada kulit. Jumlah lesi dapat ditemukan lebih banyak pada penderita imunokompromais. Benjolan atau papul tidak menimbulkan gejala lokal maupun sistemik sehingga pasien biasanya datang hanya dengan alasan kosmetik.[1,2,5,6,12]

Diagnosis Banding

Moluskum kontagiosum sebenarnya mempunyai gambaran klinis yang khas, tetapi beberapa penyakit seperti varicella, miliaria, dan karsinoma sel basal memiliki tampilan lesi yang cukup mirip.[8-11]

Varicella

Pada awal perjalanan penyakit varicella, lesi bersifat eruptif berupa papul eritematosa yang dapat menyerupai gambaran moluskum kontagiosum. Yang membedakan adalah penyakit varicella disertai dengan gejala berupa demam dan sakit kepala. Selain itu, seiring dengan berjalannya waktu, papul akan berubah menjadi vesikel atau pustul dengan dasar eritema.[8]

Miliaria

Miliaria atau disebut juga dengan heat rash adalah kondisi kulit yang biasa timbul pada kondisi panas atau lembab. Penyakit ini ditandai dengan lesi papulovesikuler non folikuler dengan vesikel yang berwarna jernih. Biasanya lesi bersifat konfluens, berbeda dengan moluskum yang diskret.[9,10]

Karsinoma Sel Basal

Karsinoma sel basal ditandai dengan adanya lesi mudah berdarah yang tumbuh lambat pada area yang sering terpapar matahari, seperti leher dan wajah. Lesi memiliki ciri khas berupa papul dengan permukaan halus, tepi menggulung, mengkilat seperti mutiara, disertai dengan telangiektasis. [11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang biasanya tidak diperlukan karena moluskum kontagiosum memiliki gambaran klinis yang khas. Namun jika temuan klinis meragukan, pemeriksaan histopatologi dapat digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis.[1,3,5]

Gambaran histopatologi menunjukkan adanya akantosis epitel skuamosa yang membentuk kawah berisi keratin dan badan moluskum. Pemeriksaan PCR dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) juga dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus.[1,3,5]

Pemeriksaan skrining infeksi menular seksual juga perlu dilakukan pada pasien dewasa yang aktif secara seksual untuk mendeteksi penyakit seperti gonore, klamidia, sifilis, dan HIV.[2]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Meza-Romero R, Navarrete-Dechent C, Downey C. Molluscum contagiosum: an update and review of new perspectives in etiology, diagnosis, and treatment. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2019;12:373-381.
2. Isaacs SN. Molluscum contagiosum. Uptodate. 2022.
3. Bhatia A. Molluscum Contagiosum Treatment & Management. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/910570-treatment
4. Trčko K, Hošnjak L, Kušar B, Zorec TM, Kocjan BJ, Križmarić M, et al. Clinical, histopathological, and virological evaluation of 203 patients with a clinical diagnosis of molluscum contagiosum. Open Forum Infect Dis. 2018.
5. Robinson G, Townsend S, Jahnke MN. Molluscum contagiosum: review and update on clinical presentation, diagnosis, risk, prevention, and treatment. Curr Derm Rep. 2020;9:83–92.
6. Badri T, Gandhi GR. Molluscum Contagiosum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441898/
8. Kennedy PGE, Gershon AA. Clinical Features of Varicella-Zoster Virus Infection. Viruses. 2018 Nov 2;10(11):609.
9. Levin N. Miliaria Clinical Presentation. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1070840-clinical#b2
10. Guerra KC, Toncar A, Krishnamurthy K. Miliaria. 2021. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
11. Cameron M, Lee E, Hibler B, Barker C, Mori S, Cordova M et al. Basal cell carcinoma. Journal of the American Academy of Dermatology. 2019;80(2):303-317.
12. Silverberg NB. Pediatric molluscum: an update. Cutis. 2019 Nov;104(5):301-305;E1;E2. PMID: 31886783.

Epidemiologi Moluskum Kontagiosum
Penatalaksanaan Moluskum Kontagi...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 April 2025, 11:12
Apakah ini termasuk diagnosis Moluskum Kontagiosum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, maaf mau tanya. Akhir2 ini banyak anak di tempat saya bekerja, datang dengan keluhan muncul bintil-bintil kecil yang banyak pada kaki dan tangan...
Anonymous
Dibalas 26 Agustus 2024, 13:37
Apakah ini moluskum kontangiosum?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Anak usia 5 thun dtg dgn kluhan bintik d leher n d badan.. kdang gatal tp tdak sakit??Mohon diskusi nya dok tuk diagnosa n tatalaksana nyaaTerimakash
Anonymous
Dibalas 19 Agustus 2024, 22:52
Anak usia 4 tahun dengan tonjolan di kulit sejak 1 tahun lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo dok, izin bertanya. Pasien anak usia 4 th dngan keluhan benjolan d daerah dada sudah 1 tahun, beberapa bulan terakhir bertambah besar dan banyak, tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.